Banjir
saat ini menjadi salah satu momok menakutkan bagi bangsa Indonesia. Betapa
tidak ? Kota-kota besar yang notabene adalah pusat pemerintahan menjadi sasaran
amuk sang pasukan air, alias banjir. Dari ibukota negara, Manado, kota-kota
lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat dilanda banjir. Jakarta sebagai
ibukota negara Indonesia dilanda bencana banjir di setiap musim penghujan.
Musim hujan dan banjir seolah menjadi partner sejati, dimana musim hujan datang
maka banjir pun tidak ingin diam saja. Banjir menjadikan aktivitas kehidupan
masyarakat menjadi terhambat.
Berdasarkan
informasi yang dihimpun oleh Harian Jogja (21/1) penyebab banjir
diantaranya adalah cuaca ektrem dengan curah hujan yang tinggi, hilangnya
daerah resapan air, kebiasaan membuang sampah sembarangan dan perilaku
masyarakat yang negatif. Cuaca yang ektrem tentu saja menjadikan curah hujan
yang tinggi dan menyebabkan air hujan mengguyur setiap wilayah di negeri ini.
Di willayah perkotaan yang sudah jarang dijumpai daerah peresapan air,
menjadikan air tidak dapat diserap oleh tanah secara langsung, sehingga air
terus mengalir melalui selokan dan menuju sungai. Sungai yang dijadikan sarana
pembuangan sampah oleh masyarakat, menjadikan terhambatnya laju aliran air
sehingga air sungai pun meluap dan membanjiri daerah di sekitarnya.
Perlunya Kesadaran Tanggap Bencana Banjir
Banjir
tidak hanya sekali melanda berbagai wilayah di negeri ini. Banjir adalah tamu
istimewa warga ibukota khususnya setiap musim penghujan tiba. Berbagai cara
penanggulangan pun oleh pemerintah sudah digalakkan. Akan tetapi sudahkan manusia-manusia
itu sendiri bersinergi dengan program pemerintah? Tidak membuang sampah di
sungai misalnya.
Sampah dihasilkan
warga perkotaan setiap hari. Sampah sebagai hasil buangan barang-barang
konsumsi seperti plastik pembungkus makanan, minuman dan sampah-sampah non
organik lainnya menjadi masalah tersendiri jika pembuangannnya tidak pada
tempatnya. Bisa dibayangkan jika setiap hari ada saja masyarakat membuang sampah ke sungai. Sampah-sampah
tersebut menumpuk dan dapat membuat
aliran air menjadi mampat dan terhambatnya aliran air sungai.
Program-program
penanggulangan banjir harus dibarengi oleh perilaku positif manusia itu
sendiri. Tidak membuang sampah di sungai adalah tindakan bijak yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana banjir. Kesadaran untuk membuang
sampah pada tempatnya perlu digalakkan, karena terlalu banyak tumpukan sampah di
selokan dan sungai dapat menyebabkan bencana banjir. Oleh karena itu sudah
seharusnya pembuangan sampah pun diperhatikan sehingga tidak sembarangan
membuang sampah ke sungai. Tanggap bencana banjir, buanglah sampah pada
tempatnya.
No comments:
Post a Comment