Tuesday, 14 October 2014

Tidak Membuang Sampah Di Sungai, Upaya Tanggap Bencana Banjir

Banjir saat ini menjadi salah satu momok menakutkan bagi bangsa Indonesia. Betapa tidak ? Kota-kota besar yang notabene adalah pusat pemerintahan menjadi sasaran amuk sang pasukan air, alias banjir. Dari ibukota negara, Manado, kota-kota lain di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat dilanda banjir. Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia dilanda bencana banjir di setiap musim penghujan. Musim hujan dan banjir seolah menjadi partner sejati, dimana musim hujan datang maka banjir pun tidak ingin diam saja. Banjir menjadikan aktivitas kehidupan masyarakat menjadi terhambat.
            Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Harian Jogja (21/1) penyebab banjir diantaranya adalah cuaca ektrem dengan curah hujan yang tinggi, hilangnya daerah resapan air, kebiasaan membuang sampah sembarangan dan perilaku masyarakat yang negatif. Cuaca yang ektrem tentu saja menjadikan curah hujan yang tinggi dan menyebabkan air hujan mengguyur setiap wilayah di negeri ini. Di willayah perkotaan yang sudah jarang dijumpai daerah peresapan air, menjadikan air tidak dapat diserap oleh tanah secara langsung, sehingga air terus mengalir melalui selokan dan menuju sungai. Sungai yang dijadikan sarana pembuangan sampah oleh masyarakat, menjadikan terhambatnya laju aliran air sehingga air sungai pun meluap dan membanjiri daerah di sekitarnya.

Perlunya Kesadaran Tanggap Bencana Banjir
Banjir tidak hanya sekali melanda berbagai wilayah di negeri ini. Banjir adalah tamu istimewa warga ibukota khususnya setiap musim penghujan tiba. Berbagai cara penanggulangan pun oleh pemerintah sudah digalakkan. Akan tetapi sudahkan manusia-manusia itu sendiri bersinergi dengan program pemerintah? Tidak membuang sampah di sungai misalnya.
Sampah dihasilkan warga perkotaan setiap hari. Sampah sebagai hasil buangan barang-barang konsumsi seperti plastik pembungkus makanan, minuman dan sampah-sampah non organik lainnya menjadi masalah tersendiri jika pembuangannnya tidak pada tempatnya. Bisa dibayangkan jika setiap hari ada saja masyarakat  membuang sampah ke sungai. Sampah-sampah tersebut menumpuk dan  dapat membuat aliran air menjadi mampat dan terhambatnya aliran air sungai.

Program-program penanggulangan banjir harus dibarengi oleh perilaku positif manusia itu sendiri. Tidak membuang sampah di sungai adalah tindakan bijak yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana banjir. Kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya perlu digalakkan, karena terlalu banyak tumpukan sampah di selokan dan sungai dapat menyebabkan bencana banjir. Oleh karena itu sudah seharusnya pembuangan sampah pun diperhatikan sehingga tidak sembarangan membuang sampah ke sungai. Tanggap bencana banjir, buanglah sampah pada tempatnya. 

No comments:

Post a Comment