Friday, 27 May 2016

Pengaruh Negatif Bermain Game Online Dengan Gadget Bagi Anak Sekolah

Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah semakin canggih. Semboyan "dunia  dalam genggamanmu" , terbukti dengan keberadaan teknologi smartphone dengan berbagai keunggulan yang disuguhkan oleh perusahaan smartphone. Kini setiap orang kapan pun dan di mana pun dapat mengakses internet dengan kecanggihan perkembangan teknologi informasi di abad 21 ini.

Berbelanja tas, baju gamis dan fashion wanita seorang ibu tak harus pergi ke mall atau butik, cukup dengan smartphone canggih, tinggal klik dan pay semua sudah beres, pesanan delivery. Bahkan seorang bisnisman yang membutuhkan laptop canggih dan smartphone terbaru  tinggal membuka gadget-nya dan memesan secara online, barang pesanan sudah ada yang mengantar. Inilah contoh penggunaan teknologi informasi secara tepat di tangan orang yang tepat.

Akan tetapi perkembangan teknologi informasi ini tentu saja memberikan dampak bagi setiap orang pada umumnya, baik dampak positif maupun negatif. Dengan kemudahan teknologi informasi ini, setiap orang akan dimudahkan dalam hal melakukan komunikasi jarak jauh dengan sanak kerabat, bahkan kemudahan untuk menjalankan bisnis online. Tapi bagaimana jika perkembangan teknologi informasi tidak diimbangi dengan user yang tepat dan waktu yang tepat ?

Perkembangan smart phone saat ini sudah sangat pesat. Smartphone dengan teknologi android saat ini telah menjamur di kalangan menengah ke atas, dari usia belia, muda hingga usia dewasa. Dengan perkembangan gadget yang semakin canggih ini sangatlah rentan jika digunakan oleh anak-anak terutama anak sekolah.

Salah satu perkembangan teknologi informasi seperti game online, merupakan salah satu hiburan bahkan bisa menjadi candu bagi anak usia sekolah. Game online adalah salah satu aplikasi yang dapat dengan mudah didapatkan dengan cara download di aplikasi play store. Saat ini setiap anak usia Sekolah Dasar sudah memiliki smartphone, apa lagi usia anak Sekolah Menangah Pertama hingga Sekolah Menengah Atas.

Kebiasaan bermain game bagi anak sekolah sesungguhnya sangat mengganggu konsentrasi belajar. Hal ini karena pemakaian gadget yang terlalu sering, terutama untuk bermain game, menjadikan anak tidak fokus bahkan dapat menyebabkan anak menjadi malas belajar. Selain itu, anak juga semakin sering asik bermain dengan gadget-nya tanpa memperhatikan lingkungan sekitar, anak menjadi individualis dan tidak perduli dengan lingkungannya.

Berikut ini adalah beberapa dampak negatif bermain game online dangan gadget bagi anak usia sekolah :

  1. Menurunkan konsentrasi belajar anak, karena terlalu sering bermain game dengan gadget.
  2. Menjadikan anak lupa akan kewajibannya, untuk belajar bahkan untuk membantu kedua orang tua.
  3. Anak menjadi egois dan tidak perduli terhadap lingkungan.
  4. Anak menjadi agresif karena terlalu fokus pada tokoh game yang senantiasa menyerang untuk bertahan seperti pada game war Point Blank.
  5. Anak kehilangan masa kecilnya yang menyenangkan di alam bebas karena terlalu asik dengan game dunia maya.

Salah satu penemu terkenal produk  Apple, yaitu Steve Jobs justru tidak menginginkan anaknya bermain gadget. Alasan utamanya adalah dia tidak ingin kehilangan waktu kebersamaan dengan anak-anaknya jika anak-anak terlalu asik main gadget. Steve tidak ingin anak-anaknya kehilangan masa kecilnya hanya karena terlalu asyik bermain gadget.

Pemikiran Steve Jobs pun diamini oleh beberapa insinyur lain, seperti insinyur e-Bay, Google, dan Yahoo dimana mereka memiliki pemikiran yang sama bahwa masa kecil anak-anak mereka sangat berharga dibandingkan dengan berlama-lama bermain gadget. Sehingga mereka mengirimkan anak-anak mereka ke sebuah sekolah Waldorf di Los Altos, California, di mana sekolah tersebut tidak menyediakan peralatan canggih  layaknya komputer dan peralatan canggih lainnya.

Jika seorang penemu gadget tercanggih melarang anak-anak mereka bermain gadget di masa kecilnya? Bagaimana dengan anak-anak kita? Sungguh sebuah fenomena yang mencengangkan bukan? Kesadaran orang tua dalam memberikan akses gadget pada anak perlu dibatasi dan diberikan pengarahan yang baik.

Jangan sampai justru anak terlalu asik bermain game online di gadget hingga melupakan permainan tradisional seperti jamuran, gobak sodor, ingkling dan permainan sport seperti sepak bola, kasti dan sebagainya. Usia anak-anak adalah usia bersosialisasi dengan teman sebaya, saling mengenal dan bermain bersama.

Peran orang tua adalah mengarahkan anak-anaknya untuk menggunakan gadget secara tertib dan tidak mengganggu sosialisasi anak dan perkembangan anak. Jangan sampai anak terlau asik bermain gadget hinga lupa kewajibanya untuk belajar.

Orang tua dan anak harus berdiskusi dalam mengatur penggunaan gadget pada anak, sehingga waktu belajar, waktu bermain di luar rumah bersama teman dan bermain gadget dapat dengan bijak penggunaanya. Jangan biarkan anak anda terbuai canggihnya teknologi hingga melupakan kewajiban mereka untuk belajar dan bersosialisasi.

Save the child from technology, guid them to the best nature of life. Biarlah mereka berkembang di alam bebas, berkembang bersama alam dan bila tiba waktunya kelak, mereka pun pasti mampu menggunakan teknologi secara bijak berkat bijaknya pengarahan orang tuanya.


Blog ini diikutkan dalam lomba Give Away yang diselenggarakan oleh IDCopy.net dan Eliska.id




Sumber referensi : http://www.kompasiana.com/dr_wahyutriasmara/kenapa-steve-jobs-larang-anaknya-bermain-gadget-ipad-temuannya_54f393d57455137a2b6c7b24






8 comments:

  1. Jadi inget tuitnya dr.tiwi, kalo gadget itu memporakporandakan kreativitas anak. Saya sendiri sebagai ibu tetap membatasai anak main gadget. Di hp saya, hanya ada satu permainan dam banyak aplikasi edukasi. Salam kenal ya, mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal kembali bu, semangat ya bu dalam membimbing putranya dalam menggunakan gadget secara bijak.

      Delete
  2. setuju mba, jangan jadikan gadget seolah2 dewa buat anak2, karena dunia anak adalah dunia bermain, bukan dunia gadget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar bu, anak-anak lebih baik belajar di alam bebas daripada asik bermain gadget.

      Delete
  3. Replies
    1. peran orang tua sebagai fasilitator harus lebih bijak,bukankah begitu ya kak.

      Delete
  4. setuju mba, orang tua memiliki peran sangat penting dalam menjaga anak-anak agar tidak terkena dampak negatif dari teknologi. Salam kenal :)

    ReplyDelete