Tuesday, 4 August 2015

Usaha Modal Kecil Tapi Menguntungkan

Assalamu'alaikum my friends dimanapun kalian berada. Apa kabar ? Aku harap kalain baik-baik saja di sana, di sni dan dimana pun kalian berada.

Saat ini, di tempatku mengetikan kata demi kata, kalimat demi kalimat ini senja telah beranjak pergi, pergi untuk kembali. Semoga esok yang cerah kembali kita sambut di pagi hari, dengan pelukan sehangat mentari pagi. 

Ok my friends. Not to long to say, opo jal ? Hehe.... Suara adzan dari musholla Umar Bin Khatab mulai berkumandang saat ini. Keep silent please, to hear the muadzin. 

Sedikit cerita nih, ini tentang ceritaku di masa stm. Ya, stm. "Sekolah Teknik Menengah", katanya sih gitu. Last pretend, eh last year-year ago, when i was two grade of stm aku bercita-cita menjadi seorang wirausaha. 

Waktu aku kelas 2, aku diajarkan oleh seorang guru kewirausahaan, namanya kalau tidak salah tuh, Pak Handoko. Ah iya, Mr. tak suka senyum itu, Haha...

Waktu itu, beliau suka memotivasi para siswanya untuk berwirausaha. Ya, seorang wirausaha. Wajar sekali donk karena saat ini sarjana nganggur itu banyak sekali, entah sampai kapan pengangguran bisa ditampung oleh negeri ini. 

Menurut Undang-undang, pemerintah tuh wajib hukumnya nyediain lowongan pekerjaan bagi setiap warga negeranya. Beh,,, wacana tok jebule. 

Ah, sudahlah. Aku suka salut dengan orang yang tak berpendidikan tinggi tapi punya penghasilan yang tinggi. Apakah gelar yang ku cari bisa membawaku ke sana? Aku positif thinking aja, Tuhan telah berfirman dalam Al Qur'an "Yarfa'ilahuladzi na amanu minkum, waladzinautul 'ilma darojat." Bahwa Dia, akan meninggikan orang-orang yang beriman dan berpengetahuan di antar kamu beberapa derajat. Jadi semangat saja, menuntut ilmu. :-)

Ok, kembali ke topik. Judul di atas ekstrim amat ya, modal kecil kok hasil besar. Eh siapa tahulah, namanya juga "sianu" kata seseorang jangan bilang "njajal", tapi sinau. Setuju juga, jika sinau itu berkelanjutan, tapi kalau njajal yow skali dua kali, kalau bosan ya ga lagi-lagi. Wuft, seperti hari ini. Ketika aku tidak menang dalam lomba blog yang diadakan ortom yang satu itu. Ah ya, aku ra popo. 

Jika aku ingat wirausaha, maka aku ingat antologi buku pertamaku, "Second Chance", di sana aku menulis satu cerita tentang usaha kecilku dulu, sekarang mulai lagi. Karena sempat terhenti beberapa waktu. 

Di buku ini nih, aku nulis, judulnya "Walau Aku Kecil, Mimpiku Setinggi Bintang di Langit". Buku ini diterbitkan oleh Ping bersama-sama dengan teman-teman dari Kampus Fiksi.

Apakah sekarang mimpiku masih setinggi langit? masih lah noh bintangnya emang nggantung di langit. Wuuu..

Di buku itu, aku cerita perjalannanku jualan di kelas. Eh, yo ben. sah protes, soalnya kantin jauh sih. Teman-teman juga suka tuh jajan di aku. Nek ga salah yo murah loh friends satu roti pisang seharga Rp. 500, we kalau dibanding harga nasi meong murahnan roti pisangnya. Selain roti pisang, aku juga jualan roti donat tusuk. camilan seperti makroni dan lain-lain.

Seingatku, tas sekolahku lebih banyak berisi makanan daripada buku. Haha.. Niat jualan apa sekolah? Dua-duanya donk. Hehe...

Usaha yang menguntungkan bagi siswa atau mahasiswa nih. Jualan camilan Rp. 500-an, dijamin untungnya 100% loh. Misalnya, kalian membeli or kulakan makanan camilan makroni seharga Rp. 10.000 per kilogram, kemudian dibungkus ulang pakai plastik kecil-kecil seharga Rp.500-an nanti kalian dapat untuk Rp.10.000 lagi. :-) Beneran loh, lumayan kan.

Lalu jualnya dimana kakak? Ya nitip-nitip di mana gitu, kantin sekolah misalnya. Nah, loh nanti tinggal kesepakatan sama Bu kantin mau bagi hasil berapa persen dari hasil penjualan.

Mudah bukan ? Let's try, eh let's study ? :-) Selamat Berwirausaha my friends. 


No comments:

Post a Comment