Sunday, 5 July 2015

RESUME BUKU METODOLOGI STUDI ISLAM

A.   ISLAM dalam WACANA AGAMA-AGAMA
Agama islam  dalam  Al Quran terdapat tuntunan  realitas tertinggi secara filosofis tidak menerima kebenaran selainnya. Di sisi lain (sosiologis) dia juga sangat toleran menerima kehadiran keyakinan lain. Di samping itu para pemikir muslim cenderung moderat dan sangat toleran. Komarudin Hidayat menjelaskan tipologi sikap keagamaan menjadi lima yaitu :
1.      Ekskluvisme : pandangan bahwa ajaran yang paling benar adalah ajaran agamanya.
2.      Inkluvisisme : pandangan bahwa di luar agamanya terdapat kebenaran meskipun tidak seutuh dan sesempurna agama yang dipeluknya.
3.      Pluralisme : pandang secara realitas bahwa masing-masing agama sejajar sehingga semangat missionaris atau dakwah dianggap  “tidak relevan”
4.      Eklektivisme: sikap keberagamaan yang berusaha mempertemukan berbagai segi ajaran agama yang dipandang baik dan cocok untuk dirinya.
5.      Universalisme  : pandangan bahwa semua agama adalah satu  dan  sama .


B.   SIGNIFIKANSI STUDI ISLAM
Agama islam di indonesia belum sepenuhnya difahami dan dihayati oleh umat islam. Oleh karena itu signifikansi studi islam di Indonesia adalah mengubah penghayatan dan pemahaman keislaman  masyarakat Muslim Indonesia secara secara umum dan khusus. Merubah format formalisme keagamaan islam diubah menjadi format agama yang substantif. Sikap eksklusivisme diubah menjadi sikap universialisme. Di samping itu studi islam diharapkan dapat mempertemukan dan mencari jalan keluar dari konflik intra-agama. Studi Islam diharapkan melahirkan suatu masyarakat yang siap hidup toleran (tasamuh) dalam wacana pluralitas agama, sehingga tidak melahirkan muslim ekstrem yang membalas kekerasan dengan kekerasan




C.   PERTUMBUHAN STUDI ISLAM di DUNIA
Pada zaman kejayaan islam studi islam dipusatkan di ibukota negara, yaitu bahdad. Di istana Bani Abbas pada zaman al-Makmun(813-833), putra Harun al-Rasyid, didirikan Bait al-Hikmah, yang dipelopori oleh khalifah sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dengan wajah ganda: sebagai perpustakaan serta sebagai lembaga pendidikan (sekolah) dan penerjemahan karya-karya Yunani kuno ke dalam bahasa Arab untuk melakukan akselerasi pengembangan ilmu pengetahuan.
Di Eropa terdapat pusat kebudayaan yang terdapat di Bahdad, yaitu Universitas Cordova yang didirikan oleh Abid al-Rahman III (929-961 M).  Di timur, Islam Bahdad juga didirikan Madrasah Nizamiah














BAB II
PERAN ISLAM dalam KEHIDUPAN MANUSIA

A.  HUBUNGAN TAUHID dengan PENGETAHUAN
Perintah yang sangat mendasar yang terdapat dalam ajaran agama islam adalah mengesakan Tuhan dan cegahan melakukan tindakan syirik. Tauhid syirik adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, meskipun antara satu dengan yang lain sangat berbeda.

B.  PARADIGMA ILMU ISLAM
Ilmu adalah hasil pelaksanaan perintah Tuhan untuk memperhatikan dan memahami alam raya ciptaan-Nya sebagai manifestasi atau penyingkapan tabir akan  rahasia-Nya. Ketika manusia berusaha menyingkap rahasia Allah melalui tanda-Nya berupa wahyu, muncul ilmu-ilmu keagamaan, seperti ‘ulum al-Quran, ulum al-Hadits, tafsir, fikih, ilmu kalam, dan tasawuf. Dengan demikian, jalur mana pun yang digunakan manusa dalam rangka menyingkap tabir kekuasaan-Nya, akan melahirkan manusia yang semakin dekat dengan Tuhan. Paradigma ini merupakan jawaban terhadap dikotomi ilmu agama dan non agama. Pada dasarnya, ilmu agama dan ilmu non agama hanya dapat dibedakan untuk kepentingan analisis, bukan untuk dipisahkan apalagi dipertentangkan.


C. ILMU EKSAKTA di TANGAN UMAT ISLAM
Ilmu eksakta  : ilmu yang mmembahas masalah-maslah yang berifat empiris dan pasti. Sumbangan umat islam terhadap ilmu eksakta diantaranya:
1.  Matematika oleh al-Khawarizmi tentang ilmu hitung dan aljabar.
2.  Astronomi oleh Umar Khayam dan al-Farazi.
3.  Kimia oleh Jabir bin Hayyan dan Zakaria al-Razi.
4.  Optik oleh Ibnu Haitsam.

D. SAINS DAN DUNIA ISLAM MASA KINI
Sains di dunia islam saat ini sangat menyedihkan. Nur Kholish Madjid menyatakan bahwa dunia islam merupakan kawasan bumi paling belakang di antara penganut-penganut agama besar. Negara islam jauh tertinggal oleh negara–negara yang menganut agama lain. Di antara semua penganut agama besar di muka bumi ini, para pemeluk islam adalah yang paling rendah dan paling lemah dalam pengembangan sains dan teknologi.



















BAB III
ISLAM dan KEBUDAYAAN

A.  KEBUDAYAAN: PENGERTIAN, UNSUR dan FUNGSI
Kebudayaan : segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Tingkatan kebudayaan :
a.    Super culture
b.    Culture ®sub culture
       ® counter culture
                        Unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal :
a.    Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
b.    Mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
c.    Sistem kemasyarakatan
d.    Bahasa
e.    Kesenian
f.     Sistem pengetahuan
g.    Religi
Fungsi kebudayaan : sebagai petunjuk perilaku yang pantas sesuai nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

B.  ISLAM dan KEBUDAYAAN ISLAMI
Sebagian besar budaya didasarkan pada agama. Agama adalah primer dan budaya adalah sekunder. Budaya jual beli dalam islam, Allah berfirman dalam al-Qur’an menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Jual beli islami disebut kebudayaan islam karena menggunakan al-Qur’an dan Sunah sebagai dasar dalam menentukan status hukum tindakan tersebut.

C.  ISLAM dan KEBUDAYAAN ARAB PRA-ISLAM
Ciri-ciri umum tatanan Arab pra-islam :
a.    Menganut paham kesukuan
b.    Memiliki tata sosial politik yang tertutup
c.    Mengenal hierarki sosial yang kuat
d.    Kedudukan perempuan cenderung direndahkan
e.    Hukum Arab pra-islam bersumber pada adat-istiadat

Al-Qur’an mengakomodasikan kebudayaan Arab yang hidup dan berkembang ketika itu dengan melakukan beberapa tawaran perubahan.


















BAB IV
ISLAM dan KEBUDAYAAN INDONESIA

A.   PERSENTUHAN ISLAM DENGAN KEBUDAYAAN MELAYU DAN JAWA
Dalam islam terdapat ajaran tauhid, suatu sikap sentral yang berisi ajaran bahwa Tuhan adalah pusat dari segala sesuatu dan manusia harus mengabdikan diri sepenuhnya kepada-Nya. Pengaruh islam terhadap kebudayaan jawa yaitu kebudayaan keraton, raja beranggapan bahwa dia adalah pemegang “wahyu” dan dia mengklaim diri sebagai wakil Tuhan untuk memerintah rakyatnya. Sultan Agung bergelar Khaliftullah atau wakil Tuhan di tanah jawa. Akan tetapi kebudayaan keraton di jawa mementingkan kemutlakan kekuasaan raja unuk tertib sosial sedangkan islam mementingkan hukum yang adil untuk tegaknya ketertiban sosial. Keraton menerima islam sepanjang dapat ditundukkan dalam konsep kosmologinya sehingga kekuasannya dapat berlangsung dan menentang ajaran islam yang dipandang dapat mengganggu kekuasaannya.




B.   INOVASI dan PENGARUH ISLAM dalam SASTRA, SENI dan ARTISTIK
Ekspresi estetik islam di indonesia dapat dilihat dalam dua bidang yaitu sastra dan artistik.
a.    Sastra berkecenderungan sufiistik
Munculnya karya-karya tulis pada tahuan 70-an diantaranya :
Godhob, Alam makrifah kumpulan cerpen Danarto
Khotbah di atas bukit karya Kuntowijoyo
Arafah karya M.Fudoli Zaini
b.    Arsitek masjid-masji tua
Citra masjid tua adalah contoh interaksi agama dengan tradisi arsitek    pra-islam di Indonesia denag kontruksi kayu dan atap tumpang berbentuk limas.
Contohnya :
Ø  Masjid Demak
Ø  Masjid Kudus
Ø  Masjid Cirebon
Ø  Masjid Banten
c.    Seni bernuansa islam
Wayang yang disesuaikan dengan pandangan islam.

C.   ISLAM dan ADAT MELAYU di SULAWESI SELATAN dan ACEH
Pengaruh islam dalam budaya Sulawesi Selatan tergambar dalam sulapa eppa’e (pepetah orang tua kepada anaknya yang hendak merantau).
Pengaruh islam dalam budaya Aceh tergambar dalam sastra, seni tari, seni bangunan dan sen pahat.

















BAB V
PENELITIAN AGAMA DAN MODEL-MODELNYA

A.   PENELITIAN dan PENELITIAN AGAMA
Penelitian (research) adalah upaya sistematis dan obyektif untuk mempelajari  suatu masalah dan menemukan prinsp-prinsip umum.
Penelitian agama adalah meneliti manusia yang menghayati, meyakini dan memperoleh pengaruh dari agama dan agama itu dalam kebudayaan dan sistem sosial berdasarkan fakta atau realitas sosio-kultural.

B.   PENELITIAN AGAMA dan PENELITIAN KEAGAMAAN
Atho Mudzar mengutip pendapat Midleton, guru besar antropologi di New York University. Midleton berpendapat baha penelitian agama (research of religion) berbeda dengan penelitian agama (religius research). Penelitian agama lebih mengutamakan pada materi agama, sehingga sasarannya terletak pada tiga elemen pokok, yaitu ritus, mitos dan magik. Sedangkan penelitian keagamaan lebih mengutamakan kepada agama sebaai sistem atau sistem keagamaan (religius sistem). (M.Atho Mudzar,1998 :35)

C.   KONTRUKSI TEORI PENELITIAN KEAGAMAAN
Metode-metode yang digunakan dalam penelitian keagamaan adalah metode-metode penelitian pada umumnya. Berkenaan dengan hal itu kita tidak perlu membuat teori ilmu sosial yang sudah ada.Teori-teori tersebut adalah :
a.    teori perubahan sosial
b.    teori struktural-fungsional
c.    teori antropologi dan sosiologi agama
d.    teori budaya dan tafsir budaya simbolik
e.    teori pertukaran sosial
f.     tori sikap

D.   MODEL-MODEL PENELITIAN KEAGAMAAN
Model-model penelitian agama melalui pendekatan sosiologis berdasarkan karya Djawari menjelaskan bahwa kajian sosiologi agama menggunakan metode ilmiah. Pengumpulan data dan metode yang digunakan antara lain :
1.    analisis sejarah
2.    analisis lintas budaya
3.    eksperimen
4.    observasi partisipasif
5.    riset survei dan analisis ststistik
6.    analisis isi

















BAB VI
AL-QURAN sebagai SUMBER AGAMA ISLAM

A.   FUNGSI AL-QURAN
Fungsi al-Qur’an berdasarkan nama-namanya :
a.    Al-Huda : petunjuk
b.    Al-Furqan : pemisah
c.    Al-Syifa : obat
d.    Al-Mau’izah : nasihat

B.    AL-QURAN sebagai FIRMAN ALLAH
Al-Quran merupakan kalam Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
a.    Isinya penuh dengan ilmu dan terbebasdari keraguan (QS.Al Baqarah[2] :2)
b.    Kecurangan (QS. Al-Naml[27] :1)
c.    Pertentangan (QS. An-Nisa[4]:82)
d.    Kejahilan (QS.As_Syu’ara[26]:210)
e.    Penjelmaan dari kebenaran, keseimbangan pemikiran dan karunia (QS. Al-An’am[6]:155)

C.   ‘ULUM AL-QUR’AN DAN TAFSIR
Dari segi jelas-tidaknya, para ulama mengelompokkan ayat-ayat
al-Qur’an kepada dua bagian : 
a.    Ayat-ayat yang cukup jelas (muhkamat)
b.    Ayat-ayat yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut (mutasyabihat)
Oleh karena itu, dalam memahami al-Qur’an, para ulama memerlukan perangkat lain untuk memudahkannya. Ilmu bantu dalam memahami
 al-Qur’an diantaranya ‘ulum al-Qur’an dan ilmu tafsir.


‘Ulum al-Qur’an membahas hal-hal sebagai berikut :
a.      Ayat-ayat makiyah dan madaniyyah
b.      Sebab-sebab turunnya al-Qur’an
c.      I’rab al-Qur’an
d.      Ilmu qiraah
e.      Muhkam dan mutasyabih
f.       ‘am dan khas
g.      Nasikh dan mansukh
h.     Mutlaq dan muqayyad
i.       Mantuq dan mamfhum
j.        Haqiqah dan majuz
k.      Kinayah
l.       Ijaj dan itnab
m.    Takwil
Tafsir al-Qur’an secara bahasa berarti penjelasan dan keterangan          (al-idlah wa al bayyan). Secara istilah berarti ilmu yang membahas cara melafalkan lafad-lafad al-Qur’an menerangkan makna dan maksudnya dengan dilalah (petunjuk) yang zhahir sebata kemampuan manusia.   









BAB VII
HADIS sebagai SUMBER AGAMA ISLAM

A.   BEBERAPA ISTILAH SEPUTAR HADIS
Istilah-istilah dalam menyebutkan hadis :
a.    Al-hadits
b.    Al-khabar
c.    Al-atsar
d.    Al-sunnah

B.   POSISI dan FUNGSI HADITS
Hadits menempati posisi kedua setelah al-Qur’an sebagai sumber hukum dalam agama islam. Fungsi hadits terhadap al-Qur’an yaitu sebagai
al-bayyan.
1.    Menurut Malik bin Anas dan Al-Syafi’i adaa lima kategori al-bayan:
a.    Bayan al-taqrir
b.    Bayan al-tafsir
c.    Bayan al-tafhil
d.    Bayan al-basth
e.    Bayan al-tasyri’
2.    Menurut Ahmad bin Hambal ada empat kategori :
a.    Bayan al-ta’kid
b.    Bayan al-tafsir
c.    Bayan al-tasyri’
d.    Bayan takhshis

C.   SEJARAH dan KODIFIKASI HADIS
Penulisan secara resmi (kodifikasi) atau disebut juga tadwin dimulai setelah adanya perintah dari Khalifah Umar bin Abd al-Aziz kepada pakar hadits untuk menulisnya. Perjalanan hadis secara periodik (Periodisasi Hadis):
1.    Periode I, periode nabi dan disebut masa wahyu dan pembentukan
2.    Periode II, zaman Khulafa Rasyidin
3.    Periode III, penyebaran hadits ke berbagai wilayah yang berlangsung pada masa sahabat kecil dan tabi’in besar.
4.    Periode IV, periode penulisan dan pembukuuan hadits secara resmi dari Khalifah Umar bin Abd al-Aziz (717-720 M) sampai akhir abad ke-8 M. Kitab-kitab Hadis karya para ulama :
a.    Al-Musnad karya imam Syafi’i
b.    Al-Musnaf karya al-Auza’i
c.    Al-Muwaththa’ karya imam Malik  
5.    Periode V, periode pemurnian, penyehatan dan penyempurnaan yang berlangsung antara awal abad ke-3 sampai akhir abad ke-3 H.
6.    Periode VI, masa pemeliharaa, penertiban,penambahan dan pengghimpun hadis.
7.    Periode VII, periode persyarahan,penghimpun,dan pentahrijan.


D.   UNSUR-UNSUR HADIS
Unsur-unsur pokok hadis ada tiga yaitu :
a.    Sanad
b.    Matan
c.    Rawi







BAB VIII
IJTIHAD SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM

A.   PENGERTIAN IJTIHAD
Secar bahasa, ijtihad berasal dari kata “jahada”. Kata ini beserta seluruh variasinya menunjukkan pekerjaan yang dilakukan lebih dari biasa, sulit dilaksanakan atau yang tidak disenangi.
Secara istilah ijtihad adalah upaya seorang ahli fikh dengan kemampuannya dalam mewujudkan hukum-hukum amanah yang diambil dari dalil-dalil yang rinci.

B.   DASAR-DASAR IJTIHAD
Dasar hukum ijtihad adalah al-Qur’an dan Al-Sunah.

C.   SYARAT-SYARAT MUJTAHID
a.    Mukalaf
b.    Mengetahui makna-makna lafad dan rahasianya
c.    Mengetahui keadaaan mukhatab yang merupakan sebab pertama terjadinya perintah atau larangan
d.    Mengetahui keadaan lafad, apakah memiliki qarinah atau tidak.

D.   LAPANGAN IJTIHAD
Lapangan ijthad adalah masalah yang diperbolehkan penetapan hukumnya dengan cara ijtihad.

E.   HUKUM IJTIHAD
Hukum ijtihad bergantung pada kapasitas, hukum ijtihad bisa wajib’ain, wajib kifayah,sunat, atau haram

F.    IJTIHAD NABI SAW
Terdapat dua pendapat di antara para ulama mengenai ijtihad Rosulullah SAW. Kelompok pertama, para ahli ushul fiqh membolehkan berijtihad. Kelompok kedua, pengikut Abu Hanifah berpendapat bahwa rosulullah berijtihad setelah menerima wahyu. Kelompok ketiga pengikut Asya’riah tidak menyetujui ijthad.

G.   IJTIHAD : SUMBER DINAMIKA
Tantangan umat islam sekarang adalah adanya dua taklid, taklid barat dan taklid masa lalu .
1.    Taklid Barat: muncul karena tidak dapat membedakan antara modernisasi dan cara hidup barat,
2.    Taklid masa lalu  muncul karena ketidakmampuan dalam membedakan antara syariat yang merupakan wahyu dan pandangan fuqasa masa lalu tentang syariat .
Dengan adanya persoalan tersebut umat islam dituntut untuk keluar dari masalh itu dengan melakukan ijtihad.
Fungsi ijtihad :
1.     sebagai penyalur kreativitas pribadi atau kelompok  dalam merespons peristiwa yang dihadapi sesuai pengalaman mereka.











BAB IX
DOKTRIN KEPERCAYAAN dalam ISLAM

A.   IMAN KEPADA ALLAH
Kalimat thayyibah la ilaha illa Allah,adalah suatu pernyataan pengakuan tentang keberadaan Allah. Tiada Tuhan selain Allah. Merupakan kalimat syahadatain yang berisi pengakuan bahwa adanya Allah dan menolak tuhan-tuhan yang lain.

B.   KEMUSTAHILAN MENEMUKAN ZAT ALLAH
Allah Esa , baik dalam zat, sifat maupun perbuatan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al An’am(6) : 103
“Allah tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dia-lah Yang Maha halus lagi Maha Mengetahui”.

C.   ARGUMEN KEBERADAAN ALLAH
Tiga teori asal kejadian alam semesta yang mendukung keberadaan Tuhan.
1.    Teori I, alam semesta ada dari yang tidak ada (creatio e-nihilo)
2.    Teori II, yang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari sel (jauhar) yang merupakan inti.
3.    Teori III, menyatakan bahwa alam semesta itu ada yang menciptakan.
Argumen – argumen yang mendukung keabsahan teori ketiga :
1.    Argumen ontologis : alam ini mempunyai idea.
2.    Argumen teologis : alam diatur menurut tujuan-tujuan tertentu.
D.   IMAN KEPADA MALAIKAT, KITAB daN ROSULULLAH
1.    Malaikat Allah : makhluk Tuhan yang diciptakan dari al-nur (cahaya)
2.    Kitab-kitab Allah :
a.    Al-Qur’an
b.    Injil
c.    Taurat
d.    Zabur
3.    Rasul-rasul Allah : orang yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya.























BAB X
RITUAL dan INSTITUSI ISLAM

A.   RITUAL dalam PERSPEKTIF SOSIOLOGI
Ritual : perilaku yang diatur secara ketat,dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berbeda dengan perilaku sehari-hari, baik cara melakukannya maupun maknanya.
Tujuan Ritual menurut Djamari :
1.    Bersyukur kepada Tuhan
2.    Mendekatkan diri kepada Tuhan
3.    Meminta ampun atas kesalahan yang dilakukana
Cara ritual :
1.    Individual
2.    Kolektif

B.   RITUAL ISLAM
Ritual dalam islam dibedakan menjadi dua :
1.    Ritual yang mempunyai dalil yang tegas dan eksplisit dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Contoh : shalat, puasa dan zakat
2.    Ritual yang tidak memiliki dalil baik dalam Al-Qur’an maupun dalam Sunnah. Contoh : peringatan Maulid Nabi
Tingkatan ritual dalam islam :
1.    Ritual islam primer
2.    Ritual islam sekunder
3.    Ritual islam tertier
Dari segi tujuan ritual islam dibagi menjadi :
1.    Mendapatkan ridha Allah semata dan balasan yang ingin dicapai dalam kebahagiaan ukhrowi
2.    Ritual yang bertujuan mendapatkan balasan di dunia ini.

C.   INSTITUSI
Institusi mempunyai dua pengertian :
1.    Sistem norma yang mengandung pranata.
2.    Bangunan

D.   FUNGSI dan UNSUR-UNSUR INSTITUSI
Fungsi institusi :
1.    Memberikan pedoman kepada masyarakat dalam upaya melakukan pengendalian sosial berdasarkan sistem tertentu.
2.    Menjaga stabilitas dan keamanan masyarakat.
3.    Memberikan pedoman kepada masyarakat tentang norma tingkah laku yang seharusnya dilakukan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Unsur-unsur Institusi :
1.    Assosiation
2.    Characteristic institution
3.    Special interest

E.   INSTITUSI ISLAM
Institusi dalam agama islam terdapat pada :
1.    Akidah
2.    Ibadah
3.    Muamalah
4.    Akhlak
Beberapa institusi dalam islam :
1.    Institusi Perkawinan : Kantor Urusan Agama (KUA).
2.    Institusi pendidikan  : Madrasah, pesantren

BAB XI
SEJARAH ISLAM

A.   FASE-FASE SEJARAH ISLAM
Perbedaan pendapat tentang saat dimulainya sejarah islam :
1.    Pendapat I, sejarah islam dimulai sejak nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul
2.    Pendapt II, bahwa sejarah umat islam dimulai sejak nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Periodisasi sejarah islam menurut A.Hasymy :
1.    Permulaan islam (610-661)
2.    Daulah ammawiyah (661-750)
3.    Daulah abbasiyah (750-847)
4.    Daulah abbasiyah II (847-946)
5.    Daulah abbasiyah III (946-1075)
6.    Dulah mughal (1520-1801)
7.    Kebangkitan (1801-sekarang)
Periodisasi sejarah islam menurut Harun Nasution dan Nourouzaman Shidiqi :
1.    Periode klasik (650-1250)
2.    Periode pertengahan (1250-1800)
3.    Periode modern ( 1800-sekarang)

B.   ISLAM PERIODE KLASIK
Islam periode klasik ditandai dengan perluasan wilayah. Ketika tinggal di Makkah, nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya mendapat tekanan dari kalangan Quraisy yang tidak setuju terhadap ajaran yang dibawa nabi Muhammad SAW sehingga dilakukanlah hijrah dan memperluas wilayah.

C.   ISLAM PERIODE PERTENGAHAN (1250-1800)
Islam zaman pertengahan dapat dibagi menjadi dua :
1.    Zaman kemunduran : kehancuran Bagdad oleh Hulagu Khan
2.    Zaman tiga kerajaan besar
a.    Kerajaan Utsman di Turki (1290-1924)
b.    Kerajaan Syafawi d Persia (1501-1736)
c.    Kerajaan Mughal di India (1526-1858)


D.   ISLAM PERIODE MODERN
Periode modern : zaman kebangkitan umat islam. Muncul gerakan pembaharuan yang dilakukan di berbagai negara, terutama Turki Utsmani dan Mesir





















BAB XII
DIMENSI dan ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM

A.   DIMENSI ISLAM : ISLAM, IMAN, IHSAN
Islam :menyerahkan diri secara lahir.
Iman :pembenaran terhadap Allah, para utusan-Nya, kitab-kitab-Nya, hari kiamat, dan menerima qadha dan qadar.
Ihsan : kesempurnaan.

B.   ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM
1.    Aliran –aliran Kalam
a.    Aliran Khawarij
b.    Aliran Murji’ah
c.    Aliran Qadariyah
d.    Aliran Jabariyah
e.    Aliran Muktazilah
f.     Aliran Maturidiyyah
2.    Aliran-aliran Fikih
a.    Madrasah madinah
b.    Madrasah kufah
c.    Aliran Hanafi
d.    Aliran Maliki
e.    Aliran al-Syafi’i
f.     Aliran Hanbali
g.    Aliran Zhahiriyah
h.    Aliran Jaririyah
3.    Aliran-aliran Tasawuf
Aliran tasawuf (mistik islam) : merupakan ajaran yang membicarakan kedekatan antara sufi (manusia) dengan Allah dan merupakan ajaran tentang al-zuhd (juhud). Pelakunya disebut zahid. Setelah melalui perkembangan nama al-zuhd berubah menjadi tasawuf dan pelakunya disebut shufi.
Beberapa ajaran tasawuf :
1.    Al-khauf dan al-raja’ oleh Al-Hasan al-Basri pendapatnya yang terkenal “orang mukmin tidak akan bahagia sebelum berjumpa dengan Tuhan”
2.    “Cinta kepada dunia menyebabkan manusia menjadi tuli dan buta serta membuat manusia menjadi budak” menurut pendapat Ibrahim bin Adham.
3.    “Cinta kepada Tuhan “ oleh Rabi’ah al-Adawiyah
Pembagian Tasawuf menjadi dua yaitu :
1.    Tasawuf khuluqi ®tahalli dan takhalli
2.    Tasawuf falsafi ®tajalli
Metode Tasawuf ada tiga:
1.    Tahalli : pengisian diri untuk mendekatkan diri kepada Allah.
2.    Takhalli :pengosongan diri sufi
3.    Tajalli: penyatuan diri dengan Tuhan















BAB XIII
STUDI KAWASAN dan ISLAM DEWASA INI


A.   ISLAM di AFRIKA TMUR, ASIA TENGGARA, dan CINA
1.    Islam di Afrika Timur
a.    Sudan : islam di Sudan disebarkan oleh orang-orang suci dari Mesir dan Arab dengan pendekatan kultural dan struktural.
b.    Ethiopia
c.    Somalia
2.    Islam di Asia Tenggara
Sejarah kedatangan islam ke Asia Tenggara terdapat tiga pendapat :
a.    Pendapat I, yang menyatakan bahwa islam datang ke Asia Tenggara langsung dari Arab, tepatnya Hadramaut .
b.    Pendapat II, yang menyatakan bahwa islam datang ke Asia Tenggara berasal dari India.
c.    Pendapat III, yang menyatakan bahwa islam datang ke Asia Tenggara berasal dari Bangladesh.
Cara dakwah islam di Asia Tenggara:
a.    Melalui  dakwah pedagang muslim
b.    Melalui dakwah para da’i
c.    Melalui kekuasaan atau peperangan
3.    Islam di Cina
Peritiwa peperangan di Talas umat Muslim dengan bantuan Turki dapat mengalahan tentara Cina. Sejak saat itu penguasaan umat islam terhadap Asia tengah semakin kukuh dan sebagian besar penduduknya memeluk islam.
Dinasti Yuan berjasa besar dalam penyebara agama islam di Cina sehingga banyak penduduk islam yang menduduki jabatan penting.

B.   ISLAM di DUNIA DEWASA INI
1.    Islam di Amerika Serikat
Di Amerika islam berkembang dengan pesat dan Muslim menjadi pemeluk agama kedua terbesar setelah umat Kristiani.
2.    Islam di Cina
Statistik pemerintah Cina menunjukkan bahwa jumlah Muslim Cina tidak kurang dari 14 juta orang. Di Xian terdapat masjid agung, masjid terbesar di Cina dipamerkan kepada pengunjung sebagaii bagian dari peninggalan nasional.
3.    Islam di Asia Tenggara
Kedudukan umat islam di Asia Tenggara :
1.    Umat islam berkedudukan sebagai warga mayoritas : Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam.
2.    Umat islam berkedudukan sebagai warga minoritas : Singapura, Thailand, Filipina.














BAB XIV
ISLAM dan DUNIA KONTEMPORER

A.   ISLAM dan TRADISI di INDONESIA SEKARANG
Konteks tradisi lokal :
1.    Kaum Tua : kaum yang meyakini bahwa kebenaran yang dikemukakan dalam ajaran ulama besar zaman klasik dan zaman pertengahan tidak berubah. Respons mereka cenderung tradisionalis/konservatif.
2.    Kaum Muda : kaum yang menentang keras praktik tasawuf, ketaatan kepada madzab-madzab  teologi dan hukum islam. Upacara “ritual yang tidak otoratif” dan doa yang dimaksud untuk mengantarkan roh yang baru meninggal dunia.

B.   REAKSI PEMIKIRAN ISLAM TERHADAP GLOBALISASI
1.    Tradisionalis : percaya bahwa kemunduran umat islam adalah ketentuan dan rencana Tuhan.
2.    Modernis : berasumsi bahwa keterbelakangan umat islam karena mereka melakukan sakralisme terhadap semua bidang kehidupan.
3.    Revivalis-Fundamentalis
a.    Revivalis : umat islam terbelakang karena mereka justru menggunakan ideologi lain sebagai dasar pijakan daripada Al-Quran sebagai acuan.
b.    Fundamentalis : menolak kapitalisme dan globalisasi karena keduanya dinilai beakar pada faham liberalis.
4.    Transformatif : percaya bahwa keterbelakangan uma islam disebabkan oleh ketidakadilan sistem dan struktur ekonomi, politik dan kultur.


































BAB XV
ISLAM, MORAL dan KEMANUSIAAN

A.   ISLAM dan MORAL
1.    Tujuan Nabi Muhammad SAW diutus : untuk menyempurnakan akhlaq.
2.    Pembagian akhlaq :
a.    Akhlaq mulia (al-akhlaq al-karimah) : akhlaq yang sejalan dengan      Al-Qura’an dan al-Sunnah.
b.    Akhlaq tercela (al-akhlaq al-madzmumah): akhlaq yang bertentangan dengan Al-Qura’an dan al-Sunnah.
3.    Akhlaq Islami
Dalam Al-Qur’an terdapat dan As-Sunnah terdapat tuntunan berakhlaq mulia:
a.    Tuntunan yang bersifat perintah.
Contoh: anjuran bersilaturahmi, berbuat baik kepada orang tua, berbuat baik kepada tetangga.
b.    Tuntunan yang bersifat cegahan.
Contoh :tidak boleh melakukan kerusakan di muka bumi, menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.

B.   ISLAM dan KEMANUSIAAN
1.    Kedudukan Manusia :
a.    Sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
b.    Sebagai makhluk biologi dan psikologi.
c.    Sebagai hamba Tuhan
2.    Tugas Manusia : mengacu pada Al-Qur’an, tugas manusia adalah beribadah kepada Tuhan
3.    Manusia sebagai Kahalifah: sebagai wakil Tuhan di muka bumi.
































BAB XI
ISLAM: KELUARGA dan MASYARAKAT


A.   KE
LUARGA sebagai FONDASI MASYARAKAT  
Keluarga memiliki peran yang besar untuk mewujudkan masyarakat ideal. Melaui pembinaan dan penataan keluarga dengan pendekatan nilai-nilai islami secara terus-menerus diterapkan dalam kehidupan keluarga.

B.   MUSYAWARAH dan TOLONG-MENOLONG
Musyawarah : pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan dan penyelesaian bersama.
Tolong-menolong : kerjasama yang harmonis antara orang satu dengan orang yang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

C.   HUBUNGAN SILATURAHMI
Silaturahmi : komunikasi antar sesama. Hubungan keluarga yang bertalian darah.
Macam-macam Silaturami:
1.    Berjabatan tangan (al-mushafah).
2.    Saling memberi nasihat (taushiyah).
3.    Saling bekerja sama dan tolong-menolong (al-mu’awamah/al-mu’sadah).
4.    Menyuruh berbuat baik dan melarang berbuat mungkar (amal makruf nahi mungkar)

Manfaat Silaturahmi :
1.    Diluaskan rezekinya

2.    Dipanjangkan umurnya. 

No comments:

Post a Comment