Friday, 31 July 2015

Elegi Cinta Putri Malu

Bila netra tak sanggup lagi menerawang
Bila tangan tak lagi bisa menggenggam
Maka ku titipkan salam senduku pada angin malam

Saat semua upaya tak lagi usaikan kisah
Saat gundah tak temui titik puncaknya
Maka aku pasrahkan payah ini pada penguasa kehidupan

Aku tahu, kau mampu
Mengarungi derasnya gelombang lautan
Menerjang dengan keangkuhan karang lautan

Dan akulah putri malu,
Mencoba melindungimu dengan duri liarku,
Tapi apalah daya, niatanku bersambut sentuhan keras yang mengatupkan semua daunku

Aku katakan, aku sanggup
Membelamu dalam ketidakadilan, 
Mendamaikanmu dengan indah bungaku

Tapi, apalah daya tanganku 
Bila sang raja terlalu congkak dengan sikapnya,
Abaikan kata-kata sang rakyata jelata

Akulah putri malu, 
Mencoba menolongmu dengan duri liarku, 
Mencoba hiasi hdupmu dengan bunga indahku

Akulah putri malu, 
Berharap senyum merekah di wajah tampanmu
Mengurai susah beranjak dari hidupmu

#Kulon Progo, 5 Juli 2015 Binti Dwi Harto

No comments:

Post a Comment