Tuesday, 30 June 2015

AKTUALISASI KEPEMIMPINAN EMPAT SIFAT ROSULULLAH SAW MELALUI PEMBINAAN KADER MUHAMMADIYAH DALAM ORGANISASI IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH (IMM)

 Logo Muktamar Muhammadiyah ke-47




           Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai lini terdepan kader Muhammadiyah dalam menyuarakan apirasi rakyat kepada pemerintah belakangan ini sangat menyulut semangat rakyat Indonesia, terutama rakyat miskin. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap sangat menyudutkan rakyat miskin dengan menaikan harga BBM beberapa waktu yang lalu, menjadikan IMM turut aktif menyalurkan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

            Beberapa bulan yang lalu ketika pemerintah memutuskan untuk menaikan harga BBM, tentu saja lapisan masyarakat tingkat bawah banyak dirugikan. Hal ini karena imbas dari kenaikan BBM bukan saja pada tarif  BBM saja yang naik, akan tetapi kebutuhan sembako mengikuti kenaikan harga BBM dengan naiknya harga angkut dan biaya produksi bahan pangan.
            Kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak bisa diterima oleh lapisan masyarakat ini, tentu saja perlu untuk dicarikan solusi pemecahannya. Suara-suara rakyat lapisan menengah ke bawah perlu untuk didengar oleh para pemimpin di gedung DPR, dan tak hanya perlu didengar tetapi perlu untuk diadakan perubahan terhadap kebijakan-kebijakan yang merugikan rakyat.
            Bendera-bendera laskar merah berkibaran di sisi jalanan, merekalah laskar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. IMM dengan semangat melakukan orasi kenaikan harga BBM, mereka dengan lantang menyuarakan suara hati rakyat. Kebijakan kenaikan harga BBM yang merugikan rakyat, mereka suarakan kepada pemerintah. Rakyat yang perlu mereka bela, dan perjuangkan kesejahteraannya.
            Bung Karno pernah berkata, “JAS MERAH” yang berarti jangan pernah melupakan sejarah. Sejarah perjuangan pemuda Indonesia untuk menuju masa reformasi, tentu saja tidak bisa diabaikan. Jika kita menengok sejarah di masa orde baru, kala pemuda dengan bersemangat menentang pemerintahan Soeharto yang telah memimpin negeri ini selama 32 tahun lamanya maka akan kita ketahui bahwa pemudalah perubah kebijakan dan perubah Indonesia menuju masa reformasi. Di sanalah pemuda berjuang dengan semangat membara menyuarakan hak rakyat miskin, mengangkat lebih tinggi keadilan dan merubah Indonesia menuju masa reformasi.
            Peran pemuda dalam merubah negeri Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik perlu untuk didukung dan diberikan semangat. Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat dalam bidang agama Islam memiliki beberapa organisasi otonom yang salah satunya adalah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). IMM sebagai organisasi otonom di bawah organisasi Muhammadiyah merupakan organisasi para mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi Muhammadiyah, yang mewadahi para kader Muhammadiyah untuk berjuang menegakan cita-cita luhur Muhammadiyah.
            Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai kader Muhammadiyah ini memiliki semboyan, fastabiqul khairat yang berarti berlomba-lomba dalam kebaikan. Perlombaan dalam kebaikan ini tentu saja ditunjukan dengan peran serta IMM dalam mendakwahkan Islam melalui dakwah bil hal maupun bil lisan . Dakwah bil hal ini ditunjukan dengan akhlakul karimah para mahasiswa IMM dalam kehidupan mereka, sedangkan dakwah bil lisan yaitu dengan mendakwahkan Islam secara lisan.
            Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai lini terdepan gerakan pencerahan memiliki peran penting untuk mewujudkan Indonesia dan Islam yang berkemajuan. Berkemajuan dalam hal turut aktif dalam mengkuti perkembangan zaman, teknologi informasi, globalisasi serta mencari ruang  di era globalisasi tersebut untuk melakukan syiar Islam melalui alat-alat teknologi dan perkembangan pemikiran Islam yang terbuka mengikuti perkembangan zaman.
            Peran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dalam melaksanakan kiprahnya dalam mencapai cita-cita Muhammadiyah yaitu dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya perlu untuk diberikan dukungan dan semangat dalam berjuang menegakan Islam. Masyarakat Islam yang dicita-citakan Muhammadiyah merupakan masyarakat Islam yang sadar akan agamanya, dan senantiasa melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan tuntunan yang dibawa oleh Rosulullah SAW. Jika masyarakat Islam yang sebenar-benarnya terwujud InsyaAllah, keadilan dan kemakmuran negeri Indonesia ini senantiasa dalam Ridho Allah SWT. Baldatun thoyibatun wa Robbun Ghofuur.
            Pemuda yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tentu saja tidak saja memiliki etos berjuang yang tinggi tetapi juga dibekali dengan iman dan taqwa (imtaq) yang kuat dalam gerakan dakwahnya. Mengikuti organisasi IMM tentu saja menumbuhkan kepekaan sosial yang tinggi terhadap sesama dan ukhuwah islamiyah terhadap sesama muslim. Pemuda yang memiliki semangat membara dan daya juang tinggi harus sanantiasa dibina dalam mewujudkan karakter kepemimpinan yang berlandaskan ajaran Islam.
            Saat ini banyak sekali pemimpin negeri ini yang masuk penjara KPK karena terjerat dalam kubang korupsi. Intelektualitas para pemimpin negeri ini tentu saja tidak usah diragukan dalam bidangnya dalam memangku jabatan sebagi wakil rakyat di gedung DPR, tetapi pintar tanpa moral yang kuat hanyalah sumber malapetaka. Intelektual and moral integrity sangat diharapkan dalam hal ini, banyak orang pintar tapi tidak bermoral inilah yang menjadikan negara Indonesia semakin rusak.
            Prestasi Indonesia dalam hal korupsi tentu saja perlu diacungi jempol terbalik, karena berada dalam urutan teratas setelah Cina dan negara tetangga lainnya berdasarkan penilaian International Corruption Watch (ICW). Sudah seharusnya negeri ini malu, dan bangkit memperbaiki prestasi negatif tersebut di mata dunia. Negeri yang dipimpin oleh segerombolan koruptor tidak akan pernah bisa mencapai amanat Undang-undang Dasar 1945 alinea IV yang berbunyi, “memajukan kesejahteraan umum.” Bagaimana bisa sejahtera rakyatnya bila pemimpin sudah dengan berani memakan uang rakyat sendiri? Bahkan pemimpin pun ada yang tega melakukan korupsi terhadap proyek pengadaan Al Qur’an.
            Pemimpin yang amanat dalam memangku jabatan sebagai wakil rakyat sangat diperlukan di negeri ini. Pemimpin sebagai wakil rakyat seharusnya membela rakyat, memperjuangkan hak rakyat bukan sebaliknya, memakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi. Saat ini terlalu banyak pemimpin ketika belum terpilih menjadi wakil rakyat mengobral janji manis kepada rakyat, setelah menjadi pemimpin menjadi lupa akan janji-janji mereka.
         Sosok Rosulullah SAW memiliki empat sifat yakni amanah, fathonah, sidiq dan tabligh. Rasulullah SAW adalah sosok ideal yang dapat dijadikan teladan dalam hal kepemimpinan. Michael H Hart dalam bukunya The 100 A Ranking of the Most Influential Persons in History,menempatkan Rasulullah sebagai urutan yang pertama.[1] Dalam buku tersebut Michael H Hart mengakui bahwa sosok Rosulullah SAW adalah sosok yang paling berpangaruh di dunia. Jika menengok sejarah kejayaan Islam, maka Rosulullah adalah pemimpin negara dan pemipin agama yang sangat berpengaruh pada saat itu.
            Rosulullah SAW bersifat amanah yang berarti dapat dipercaya. Sejak masih kanak-kanak ketika beliau diberi kepercayaan sebagai penggembala kambing, Rosulullah SWT sangat amanah dalam melaksanakan tugasnya, hingga orang-orang Arab menyebut beliau sebagai Al- Almin yang berarti dapat dipercaya. Begitu pula saat Rosulullah besar hingga menjadi saudagar kepercayaan Siti Khadijah, yang kemudian hari menjadi istri beliau. Sifat amanah inilah yang harusnya dicontoh oleh para pemimpin negeri ini sebagai wakil rakyat, sehingga tindak kriminal korupsi dapat dicegah.
            Rosulullah SAW bersifat fathonah, berarti pintar. Kepintaran beliau dalam memimpin ini ini telah terbukti pada saat adanya perselisihan pengembalian Hajar Aswad. Semua pemuka suku bangsa Arab berebut agar dapat mengangkat hajar aswad kembali ke tempatnya semula. Rosulullah pun tampil sebagai penengah, dengan menghamparkan kain dan meletakan hajar aswad di kain tersebut semua pemuka suku dapat mengembalikan hajar aswad secara bersama-sama tanpa ada perselisihan sedikit pun. Kepintaran inilah yang harusnya dimiliki pemimpin negeri ini, bersikap pintar dan bijak dalam memperjuangakan hak berbagai pihak. Pada zaman sekarang ini kebenaran telah tergadaikan oleh suap berupa uang, asal bisa membayar mahal dapat menjadi pemenang dan bebas dari penjara.
            Rosulullah SAW memiliki sifat sidiq yang berarti benar, atau jujur. Beliau senatiasa berkata yang benar, dan tidak pernah menutup-nutupi kebenaran. Dalam memimpin umat Islam beliau senantiasa memberikan teladan akan sifat yang jujur. Orang yang jujur akan dihargai banyak orang, sedangkan orang pendusta akan dijauhi banyak orang. Karena dengan berlaku tidak jujur akan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Seperti para pemimpin negeri ini yang tidak jujur pada rakyatnya, sehingga masuk penjara karena ulah tangan mereka sendiri. Kejujuran seolah sangat langka, banyak pemimpin menggelembungan dana untuk kepentingan pribadi, sehingga rakyatlah yang menuai imbasnya. Dengan kondisi tersebut timbulah pertanyaan, “Sampai kapan Indonesia sejahtera?” Tidak diketahui jawabnya, kapan rakyat akan sejahtera dan amanat Undang-undang Dasar 1945 alinea IV yang berbunyi, “memajukan kesejahteraan umum”, akan tercapai.
          Sifat keempat Rosulullah SAW yang terakhir yaitu bersifat tablig, yang berarti menyampaikan. Menyampaikan dalam hal ini adalah menyampaikan kebenaran kepada setiap orang, mendakwahkan kebenaran Islam dan mengajak setiap muslim untuk senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan Allah SWT. Dalam ajaran Islam, tentu saja mengandung ajaran kebenaran dan kebaikan bagi umatnya. Orang Islam belumlah disebut sebagai orang yang beruntung sebelum saling menasihati saudaranya dalam kebenaran dan kesabaran, berdasarkan Qs. Ashr ayat 4. Sosok pemimpin negeri ini harus senantiasa memiliki sikap menyampaikan kebenaran kepada rakyatnya, bukan justru menutup-nutupi kebenaran untuk keperluan pribadi. Karakter pemimpin yang mengaplikasikan empat sifat Rosulullah SAW ini tentu saja akan selamat di dunia dan di akhirat, karena dengan empat sifat ini para pemimpin dapat terhidar dari sifat tercela yang merugikan rakyat.
            Melalui organisasi Ikatan Muhammadiyah, para mahasiswa dibimbing untuk senantiasa mengimplementasikan empat sifat Rosulullah SAW dalam menjalankan amanah kememimpinan organisasi IMM. Pembentukan karakter kepemimpinan melalui implementasi empat sifat Rosulullah SAW dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang amanah, fathonah, sidiq dan tabligh. Generasi pemimpin yang berkarakter dapat merubah Indonesia menjadi lebih baik dan maju sehingga generasi koruptor dapat dibumi hanguskan dari bumi pertiwi ini.
            Pentingnya mengimplementasikan empat sifat Rosulullah dalam membina kader Muhammadiyah melalui organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yaitu supaya, kelak bisa menjadi pemimpin yang amanah, fathonah, sidiq dan tabligh dalam segala bidang kepemimpinannya. Bertanggung jawab terhadap dunia dan akhirat dalam memangku kepemimpinan dan dapat menjadi contoh bagi orang-orang yang dipimpinnya.
            Muhammadiyah memang tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan kekuatan-kekuatan politik atau organisasi manapun sesuai dengan khittah Muhammadiyah. Tetapi Muhammadiyah senantiasa mengembangkan sikap positif dalam memandang perjuangan politik,  dan menjalankan fungsi kritik sesuai dengan prinsip amar ma’ruf nahi munkar demi tegaknya sistem politik kenegaraan yang demokratis dan berkeadaban. Partisipasi politik dapat dilakukan dengan dua cara yakni, politik praktis dengan partai politik dan pembinaan atau pemberdayaan masyarakat maupun kegiatan-kegiatan politik tidak langsung high politic (politik tidak langsung) yang dapat mempengaruhi kebijakan Negara dan perjuangan moral dalam rangka mewujudkan  kehidupan yang lebih baik di tingkat masyarakat dan negara. Muhammadiyah mengambil jalan high politic dalam mewujudkan partisipasi politik bagi para anggotanya.
            Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi sosial keagamaan mengemban misi amar ma’ruf nahi munkar senantiasa aktif dan konstruktif dalam usaha pembangunan dan reformasi nasional sesuai dengan khittah perjuangannya. Muhammadiyah tidak akan tinggal diam menghadapi kondisi kritis yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Perjuangan Muhammadiyah sejak zaman Indonesia belum merdeka, sudah terbukti kiprahnya dalam mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia melalui pejuang Muhammadiyah bernama Ki Bagus Hadi Kusuma. Beliau tergabung dalam anggota panitia sembilan dalam merumuskan piagam jakarta yang saat ini menjadi pembukaan Undang-undang Dasar 1945, setelah mengalami perubahan pada sila pertama.
            Melalui ortom-ortomnya Muhammadiyah telah melangkah mengarungi perjuangan amar ma’ruf nahi munkar dalam mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Masyarakat yang benar-benar dapat mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan para warga Muhammadiyah. Kader-kader Muhammadiyah senantiasa dibina dan diarahkan supaya dapat menetapi ajaran Islam dan istiqomah dalam menjalankan Islam. Dan saat ini salah satu organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah sang penggerak roda perubahan adalah para mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
            Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah para calon cendekiawan moral and intelectual integrity yakni mahasiswa yang berintergritas intelektual dan bermoral hasil didikan perguruan tinggi Muhammadiyah yang siap berkiprah sebagi penggerak roda perubahan pola pikir dan pencerahan dalam mewujudkan negeri baldatun thoyibatun wa Robbun ghofur. Melalui para cendekiawan muda inilah kelak tampuk kepemimpinan umat akan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Pengkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) harus benar-benar dapat menciptakan generasi militan Muhammadiyah, yang kelak apa pun profesi mereka tetap dalam alur perjuangan Muhammadiyah.
            Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk  memasuki atau tidak memasuki organisasi partai politik, dengan tetap mengedepankan amanah, akhak mulia, keteladanan dan perdamaian. Aktifitas politik tersebut harus sejalan dengan upaya memperjuangkan misi persyarikatan dalam melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Dengan penguatan karakter kepemimpinan empat sifat Rosulullah SAW kepada mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dapat membentuk karater kepemimpinan sesuai dengan ajaran Islam sebagai bekal para calon cendekiawan Muhammadiyah ini kelak dalam berkiparah di masyarakat, berbangsa dan bernegara.
            Karakter kepemimpinan yang harus dimiliki oleh mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yakni sebagai berikut ini :
1.      Amanah. Seperti sifat Rosulullah SAW yang pertama ini, para mahasiswa harus amanah dalam melaksanakan setiap perintah yang diamanatkan kepadanya. Dengan sifat amanah ini, para mahasiswa akan terlatih untuk amanah dalam memangku jabatan yang dijabatkan kelak jika menjadi salah satu pemimpin di negeri ini, sehingga tindakan korupsi terhadap uang rakyat dapat ditanggulangi.
2.      Fathonah. Sifat kedua Rosulullah SAW yaitu fathonah atau pintar dalam memimpin di bidang kepemimpinannya. Bila melihat kenyataan saat ini, bahwa banyak orang yang tidak berbakat dalam bidangnya menjadi pemimpin di bidang tersebut sehingga mengakibatkan kekacauan dan ketimpangan dalam pembuatan kebijakan publik sehingga dapat merugikan berbagai pihak. Para mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), harus pintar secara intelektual dan emosional supaya dalam dalam menjalankan amanat kepemimpinan dapat benar-benar menguasai bidang yang dipimpinnanya, sehingga dalam memutuskan suatu kebijakan tidak merugikan berbagai pihak.
3.      Sidiq. Sifat sidiq berarti benar atau jujur. Mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) senantiasa harus bersikap jujur dalam memimpin. Kebenaran harus senantiasa disampaikan dan berperilaku sidiq harus menjadi karakter para mahasiswa IMM. Orang tidak mudah percaya pada perkataan kita, akan tetapi orang mudah percaya dengan karakter kejujuran yang sudah melekat dalam diri kita. Sidiq harus menjadi karakter kepemimpinan para IMM.
4.      Tablig. Menyampaikan kebaikan dan kebenaran agama Islam kepada orang lain merupakan salah satu sifat Rosulullah SAW yang sangat agung. Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin harus senantiasa tersampaikan dan tersiarkan ke seluruh penjuru negeri. Untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat tidak boleh hanya untuk kepentingan pribadi saja, tetapi rasa solidaritas dalam kebersamaan menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat harus diraih bersama-sama. Watawaa shobil haq watawaa show bishshobr, saling berpesan dalam hal kebenaran dan kesabaran. Hal ini lah yang harus dimiliki para mahasiswa IMM dalam mengemban amanah kepemimpinan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Orang boleh pandai setinggi langit, akan tetapi jika tidak pernah menyampaikan kebenaran Islam maka rugilah orang tersebut. Para mahasiswa IMM harus memiliki karakter tablig dalam kehidupan sehari-hari, supaya Islam dapat terwujudkan menjadi rahmatan lil ‘alamin untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dengan empat sifat kepemimpinan Rosulullah SAW yang diimplementasikan dan dijiwai oleh para mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) maka generasi kepemimpinan umat kelak dapat menjalankan kepemimpinan ideal sesuai ajaran  Rosulullah SAW, sang uswatun hasanah kita sepanjang zaman. Dengan demikian generasi pemimpin yang amanah, fathonah, sidiq dan tablig merupakan sosok pemimpin yang sangat dinanti oleh negeri Indonesia saat ini. Marilah songsong masa depan cerah dengan karakter kepemimpinan ala Rosulullah SAW dan sambut Indonesia yang berkemajuan.





      [1] The 100 (buku),wikipedia,http//www.id.wikipedia.org/wiki/The­_100_(buku) diakses 30 Juni 2015

1 comment:

  1. setuju, dengan 4 sifat kepemimpinan tersebut emang seharusnya generasi mendatang bisa menjadi pemimpin yang luar biasa. tak seperti sekarang yang pemimpinnya penuh dengan tipu muslihat.

    ReplyDelete