Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai lini terdepan kader Muhammadiyah dalam menyuarakan apirasi rakyat kepada pemerintah belakangan ini sangat menyulut semangat rakyat Indonesia, terutama rakyat miskin. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap sangat menyudutkan rakyat miskin dengan menaikan harga BBM beberapa waktu yang lalu, menjadikan IMM turut aktif menyalurkan aspirasi rakyat kepada pemerintah.
Beberapa bulan
yang lalu ketika pemerintah memutuskan untuk menaikan harga BBM, tentu saja
lapisan masyarakat tingkat bawah banyak dirugikan. Hal ini karena imbas dari
kenaikan BBM bukan saja pada tarif BBM
saja yang naik, akan tetapi kebutuhan sembako mengikuti kenaikan harga BBM
dengan naiknya harga angkut dan biaya produksi bahan pangan.
Kebijakan-kebijakan
pemerintah yang tidak bisa diterima oleh lapisan masyarakat ini, tentu saja perlu
untuk dicarikan solusi pemecahannya. Suara-suara rakyat lapisan menengah ke
bawah perlu untuk didengar oleh para pemimpin di gedung DPR, dan tak hanya
perlu didengar tetapi perlu untuk diadakan perubahan terhadap
kebijakan-kebijakan yang merugikan rakyat.
Bendera-bendera
laskar merah berkibaran di sisi jalanan, merekalah laskar Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah. IMM dengan semangat melakukan orasi kenaikan harga BBM, mereka
dengan lantang menyuarakan suara hati rakyat. Kebijakan kenaikan harga BBM yang
merugikan rakyat, mereka suarakan kepada pemerintah. Rakyat yang perlu mereka
bela, dan perjuangkan kesejahteraannya.
Bung Karno pernah
berkata, “JAS MERAH” yang berarti jangan pernah melupakan sejarah. Sejarah
perjuangan pemuda Indonesia untuk menuju masa reformasi, tentu saja tidak bisa
diabaikan. Jika kita menengok sejarah di masa orde baru, kala pemuda dengan
bersemangat menentang pemerintahan Soeharto yang telah memimpin negeri ini selama
32 tahun lamanya maka akan kita ketahui bahwa pemudalah perubah kebijakan dan perubah
Indonesia menuju masa reformasi. Di sanalah pemuda berjuang dengan semangat
membara menyuarakan hak rakyat miskin, mengangkat lebih tinggi keadilan dan
merubah Indonesia menuju masa reformasi.
Peran pemuda dalam
merubah negeri Indonesia menuju kehidupan yang lebih baik perlu untuk didukung
dan diberikan semangat. Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat dalam bidang
agama Islam memiliki beberapa organisasi otonom yang salah satunya adalah
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). IMM sebagai organisasi otonom di bawah
organisasi Muhammadiyah merupakan organisasi para mahasiswa di lingkungan
perguruan tinggi Muhammadiyah, yang mewadahi para kader Muhammadiyah untuk
berjuang menegakan cita-cita luhur Muhammadiyah.
Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah sebagai kader Muhammadiyah ini memiliki semboyan, fastabiqul
khairat yang berarti berlomba-lomba dalam kebaikan. Perlombaan dalam
kebaikan ini tentu saja ditunjukan dengan peran serta IMM dalam mendakwahkan
Islam melalui dakwah bil hal maupun bil lisan . Dakwah bil hal
ini ditunjukan dengan akhlakul karimah para mahasiswa IMM dalam kehidupan
mereka, sedangkan dakwah bil lisan yaitu dengan mendakwahkan Islam
secara lisan.
Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) sebagai lini terdepan gerakan pencerahan memiliki peran penting
untuk mewujudkan Indonesia dan Islam yang berkemajuan. Berkemajuan dalam hal
turut aktif dalam mengkuti perkembangan zaman, teknologi informasi, globalisasi
serta mencari ruang di era globalisasi tersebut untuk melakukan syiar
Islam melalui alat-alat teknologi dan perkembangan pemikiran Islam yang terbuka
mengikuti perkembangan zaman.
Peran Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah dalam melaksanakan kiprahnya dalam mencapai cita-cita
Muhammadiyah yaitu dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
perlu untuk diberikan dukungan dan semangat dalam berjuang menegakan Islam.
Masyarakat Islam yang dicita-citakan Muhammadiyah merupakan masyarakat Islam
yang sadar akan agamanya, dan senantiasa melaksanakan ajaran Islam sesuai
dengan tuntunan yang dibawa oleh Rosulullah SAW. Jika masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya terwujud InsyaAllah, keadilan dan kemakmuran negeri Indonesia
ini senantiasa dalam Ridho Allah SWT. Baldatun thoyibatun wa Robbun Ghofuur.
Pemuda yang
tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) tentu saja tidak saja
memiliki etos berjuang yang tinggi tetapi juga dibekali dengan iman dan taqwa
(imtaq) yang kuat dalam gerakan dakwahnya. Mengikuti organisasi IMM tentu saja
menumbuhkan kepekaan sosial yang tinggi terhadap sesama dan ukhuwah islamiyah
terhadap sesama muslim. Pemuda yang memiliki semangat membara dan daya juang
tinggi harus sanantiasa dibina dalam mewujudkan karakter kepemimpinan yang
berlandaskan ajaran Islam.
Saat ini banyak
sekali pemimpin negeri ini yang masuk penjara KPK karena terjerat dalam kubang
korupsi. Intelektualitas para pemimpin negeri ini tentu saja tidak usah
diragukan dalam bidangnya dalam memangku jabatan sebagi wakil rakyat di gedung
DPR, tetapi pintar tanpa moral yang kuat hanyalah sumber malapetaka. Intelektual
and moral integrity sangat diharapkan dalam hal ini, banyak orang pintar tapi
tidak bermoral inilah yang menjadikan negara Indonesia semakin rusak.
Prestasi Indonesia
dalam hal korupsi tentu saja perlu diacungi jempol terbalik, karena berada
dalam urutan teratas setelah Cina dan negara tetangga lainnya berdasarkan
penilaian International Corruption Watch (ICW). Sudah seharusnya negeri ini
malu, dan bangkit memperbaiki prestasi negatif tersebut di mata dunia. Negeri
yang dipimpin oleh segerombolan koruptor tidak akan pernah bisa mencapai amanat
Undang-undang Dasar 1945 alinea IV yang berbunyi, “memajukan kesejahteraan
umum.” Bagaimana bisa sejahtera rakyatnya bila pemimpin sudah dengan berani
memakan uang rakyat sendiri? Bahkan pemimpin pun ada yang tega melakukan
korupsi terhadap proyek pengadaan Al Qur’an.
Pemimpin yang
amanat dalam memangku jabatan sebagai wakil rakyat sangat diperlukan di negeri
ini. Pemimpin sebagai wakil rakyat seharusnya membela rakyat, memperjuangkan
hak rakyat bukan sebaliknya, memakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi.
Saat ini terlalu banyak pemimpin ketika belum terpilih menjadi wakil rakyat
mengobral janji manis kepada rakyat, setelah menjadi pemimpin menjadi lupa akan
janji-janji mereka.
Sosok Rosulullah
SAW memiliki empat sifat yakni amanah, fathonah, sidiq dan tabligh. Rasulullah
SAW adalah sosok ideal yang dapat dijadikan teladan dalam hal kepemimpinan. Michael
H Hart dalam bukunya The 100 A Ranking of the Most Influential Persons
in History,menempatkan Rasulullah sebagai urutan yang pertama.[1] Dalam
buku tersebut Michael H Hart mengakui bahwa sosok Rosulullah SAW adalah
sosok yang paling berpangaruh di dunia. Jika menengok sejarah kejayaan Islam,
maka Rosulullah adalah pemimpin negara dan pemipin agama yang sangat
berpengaruh pada saat itu.
Rosulullah SAW bersifat amanah yang
berarti dapat dipercaya. Sejak masih kanak-kanak ketika beliau diberi
kepercayaan sebagai penggembala kambing, Rosulullah SWT sangat amanah dalam
melaksanakan tugasnya, hingga orang-orang Arab menyebut beliau sebagai Al-
Almin yang berarti dapat dipercaya. Begitu pula saat Rosulullah besar hingga
menjadi saudagar kepercayaan Siti Khadijah, yang kemudian hari menjadi istri
beliau. Sifat amanah inilah yang harusnya dicontoh oleh para pemimpin negeri
ini sebagai wakil rakyat, sehingga tindak kriminal korupsi dapat dicegah.
Rosulullah SAW bersifat fathonah,
berarti pintar. Kepintaran beliau dalam memimpin ini ini telah terbukti pada
saat adanya perselisihan pengembalian Hajar Aswad. Semua pemuka suku bangsa
Arab berebut agar dapat mengangkat hajar aswad kembali ke tempatnya semula.
Rosulullah pun tampil sebagai penengah, dengan menghamparkan kain dan meletakan
hajar aswad di kain tersebut semua pemuka suku dapat mengembalikan hajar aswad
secara bersama-sama tanpa ada perselisihan sedikit pun. Kepintaran inilah yang
harusnya dimiliki pemimpin negeri ini, bersikap pintar dan bijak dalam
memperjuangakan hak berbagai pihak. Pada zaman sekarang ini kebenaran telah tergadaikan
oleh suap berupa uang, asal bisa membayar mahal dapat menjadi pemenang dan
bebas dari penjara.
Rosulullah SAW memiliki sifat sidiq
yang berarti benar, atau jujur. Beliau senatiasa berkata yang benar, dan tidak
pernah menutup-nutupi kebenaran. Dalam memimpin umat Islam beliau senantiasa
memberikan teladan akan sifat yang jujur. Orang yang jujur akan dihargai banyak
orang, sedangkan orang pendusta akan dijauhi banyak orang. Karena dengan
berlaku tidak jujur akan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Seperti para
pemimpin negeri ini yang tidak jujur pada rakyatnya, sehingga masuk penjara
karena ulah tangan mereka sendiri. Kejujuran seolah sangat langka, banyak pemimpin
menggelembungan dana untuk kepentingan pribadi, sehingga rakyatlah yang menuai
imbasnya. Dengan kondisi tersebut timbulah pertanyaan, “Sampai kapan Indonesia
sejahtera?” Tidak diketahui jawabnya, kapan rakyat akan sejahtera dan amanat
Undang-undang Dasar 1945 alinea IV yang berbunyi, “memajukan kesejahteraan
umum”, akan tercapai.
Sifat keempat Rosulullah SAW yang
terakhir yaitu bersifat tablig, yang berarti menyampaikan. Menyampaikan dalam
hal ini adalah menyampaikan kebenaran kepada setiap orang, mendakwahkan
kebenaran Islam dan mengajak setiap muslim untuk senantiasa melaksanakan
perintah Allah SWT dan menjauhi larangan Allah SWT. Dalam ajaran Islam, tentu
saja mengandung ajaran kebenaran dan kebaikan bagi umatnya. Orang Islam
belumlah disebut sebagai orang yang beruntung sebelum saling menasihati
saudaranya dalam kebenaran dan kesabaran, berdasarkan Qs. Ashr ayat 4. Sosok
pemimpin negeri ini harus senantiasa memiliki sikap menyampaikan kebenaran
kepada rakyatnya, bukan justru menutup-nutupi kebenaran untuk keperluan
pribadi. Karakter pemimpin yang mengaplikasikan empat sifat Rosulullah SAW ini
tentu saja akan selamat di dunia dan di akhirat, karena dengan empat sifat ini
para pemimpin dapat terhidar dari sifat tercela yang merugikan rakyat.
Melalui organisasi Ikatan
Muhammadiyah, para mahasiswa dibimbing untuk senantiasa mengimplementasikan
empat sifat Rosulullah SAW dalam menjalankan amanah kememimpinan organisasi
IMM. Pembentukan karakter kepemimpinan melalui implementasi empat sifat
Rosulullah SAW dapat melahirkan generasi pemimpin masa depan yang amanah,
fathonah, sidiq dan tabligh. Generasi pemimpin yang berkarakter dapat merubah
Indonesia menjadi lebih baik dan maju sehingga generasi koruptor dapat dibumi
hanguskan dari bumi pertiwi ini.
Pentingnya mengimplementasikan empat
sifat Rosulullah dalam membina kader Muhammadiyah melalui organisasi Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) yaitu supaya, kelak bisa menjadi pemimpin yang amanah,
fathonah, sidiq dan tabligh dalam segala bidang kepemimpinannya. Bertanggung
jawab terhadap dunia dan akhirat dalam memangku kepemimpinan dan dapat menjadi
contoh bagi orang-orang yang dipimpinnya.
Muhammadiyah memang tidak berafiliasi
dan tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan kekuatan-kekuatan politik
atau organisasi manapun sesuai dengan khittah Muhammadiyah. Tetapi Muhammadiyah
senantiasa mengembangkan sikap positif dalam memandang perjuangan politik, dan menjalankan fungsi kritik sesuai dengan
prinsip amar ma’ruf nahi munkar demi tegaknya sistem politik kenegaraan yang
demokratis dan berkeadaban. Partisipasi politik dapat dilakukan dengan dua cara
yakni, politik praktis dengan partai politik dan pembinaan atau pemberdayaan
masyarakat maupun kegiatan-kegiatan politik tidak langsung high politic (politik
tidak langsung) yang dapat mempengaruhi kebijakan Negara dan perjuangan
moral dalam rangka mewujudkan kehidupan
yang lebih baik di tingkat masyarakat dan negara. Muhammadiyah mengambil jalan high
politic dalam mewujudkan partisipasi politik bagi para anggotanya.
Muhammadiyah sebagai salah satu
organisasi sosial keagamaan mengemban misi amar ma’ruf nahi munkar senantiasa
aktif dan konstruktif dalam usaha pembangunan dan reformasi nasional sesuai
dengan khittah perjuangannya. Muhammadiyah tidak akan tinggal diam menghadapi
kondisi kritis yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Perjuangan Muhammadiyah
sejak zaman Indonesia belum merdeka, sudah terbukti kiprahnya dalam mewujudkan
kemerdekaan Republik Indonesia melalui pejuang Muhammadiyah bernama Ki Bagus
Hadi Kusuma. Beliau tergabung dalam anggota panitia sembilan dalam merumuskan
piagam jakarta yang saat ini menjadi pembukaan Undang-undang Dasar 1945,
setelah mengalami perubahan pada sila pertama.
Melalui ortom-ortomnya Muhammadiyah
telah melangkah mengarungi perjuangan amar ma’ruf nahi munkar dalam mewujudkan
masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Masyarakat yang benar-benar dapat
mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan para warga Muhammadiyah.
Kader-kader Muhammadiyah senantiasa dibina dan diarahkan supaya dapat menetapi
ajaran Islam dan istiqomah dalam menjalankan Islam. Dan saat ini salah satu
organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah sang penggerak roda perubahan adalah para
mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
adalah para calon cendekiawan moral and intelectual integrity yakni
mahasiswa yang berintergritas intelektual dan bermoral hasil didikan perguruan
tinggi Muhammadiyah yang siap berkiprah sebagi penggerak roda perubahan pola
pikir dan pencerahan dalam mewujudkan negeri baldatun thoyibatun wa Robbun
ghofur. Melalui para cendekiawan muda inilah kelak tampuk kepemimpinan umat
akan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Pengkaderan Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) harus benar-benar dapat menciptakan generasi militan
Muhammadiyah, yang kelak apa pun profesi mereka tetap dalam alur perjuangan
Muhammadiyah.
Muhammadiyah memberikan kebebasan
kepada anggotanya untuk memasuki atau
tidak memasuki organisasi partai politik, dengan tetap mengedepankan amanah,
akhak mulia, keteladanan dan perdamaian. Aktifitas politik tersebut harus
sejalan dengan upaya memperjuangkan misi persyarikatan dalam melaksanakan
dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Dengan penguatan karakter kepemimpinan empat
sifat Rosulullah SAW kepada mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) dapat membentuk karater kepemimpinan sesuai dengan ajaran Islam
sebagai bekal para calon cendekiawan Muhammadiyah ini kelak dalam berkiparah di
masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Karakter kepemimpinan yang harus
dimiliki oleh mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yakni sebagai
berikut ini :
1. Amanah.
Seperti sifat Rosulullah SAW yang pertama ini, para mahasiswa harus amanah
dalam melaksanakan setiap perintah yang diamanatkan kepadanya. Dengan sifat
amanah ini, para mahasiswa akan terlatih untuk amanah dalam memangku jabatan
yang dijabatkan kelak jika menjadi salah satu pemimpin di negeri ini, sehingga
tindakan korupsi terhadap uang rakyat dapat ditanggulangi.
2. Fathonah.
Sifat kedua Rosulullah SAW yaitu fathonah atau pintar dalam memimpin di bidang
kepemimpinannya. Bila melihat kenyataan saat ini, bahwa banyak orang yang tidak
berbakat dalam bidangnya menjadi pemimpin di bidang tersebut sehingga mengakibatkan
kekacauan dan ketimpangan dalam pembuatan kebijakan publik sehingga dapat
merugikan berbagai pihak. Para mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), harus
pintar secara intelektual dan emosional supaya dalam dalam menjalankan amanat
kepemimpinan dapat benar-benar menguasai bidang yang dipimpinnanya, sehingga
dalam memutuskan suatu kebijakan tidak merugikan berbagai pihak.
3. Sidiq.
Sifat sidiq berarti benar atau jujur. Mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
(IMM) senantiasa harus bersikap jujur dalam memimpin. Kebenaran harus
senantiasa disampaikan dan berperilaku sidiq harus menjadi karakter para
mahasiswa IMM. Orang tidak mudah percaya pada perkataan kita, akan tetapi orang
mudah percaya dengan karakter kejujuran yang sudah melekat dalam diri kita.
Sidiq harus menjadi karakter kepemimpinan para IMM.
4. Tablig.
Menyampaikan kebaikan dan kebenaran agama Islam kepada orang lain merupakan
salah satu sifat Rosulullah SAW yang sangat agung. Islam sebagai rahmatan
lil ‘alamin harus senantiasa tersampaikan dan tersiarkan ke seluruh penjuru
negeri. Untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat tidak boleh hanya untuk
kepentingan pribadi saja, tetapi rasa solidaritas dalam kebersamaan menggapai
kebahagiaan dunia dan akhirat harus diraih bersama-sama. Watawaa shobil haq
watawaa show bishshobr, saling berpesan dalam hal kebenaran dan kesabaran.
Hal ini lah yang harus dimiliki para mahasiswa IMM dalam mengemban amanah
kepemimpinan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Orang boleh pandai
setinggi langit, akan tetapi jika tidak pernah menyampaikan kebenaran Islam
maka rugilah orang tersebut. Para mahasiswa IMM harus memiliki karakter tablig dalam
kehidupan sehari-hari, supaya Islam dapat terwujudkan menjadi rahmatan lil
‘alamin untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dengan empat sifat kepemimpinan
Rosulullah SAW yang diimplementasikan dan dijiwai oleh para mahasiswa Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) maka generasi kepemimpinan umat kelak dapat
menjalankan kepemimpinan ideal sesuai ajaran Rosulullah SAW, sang uswatun hasanah kita
sepanjang zaman. Dengan demikian generasi pemimpin yang amanah, fathonah, sidiq
dan tablig merupakan sosok pemimpin yang sangat dinanti oleh negeri Indonesia
saat ini. Marilah songsong masa depan cerah dengan karakter kepemimpinan ala
Rosulullah SAW dan sambut Indonesia yang berkemajuan.
setuju, dengan 4 sifat kepemimpinan tersebut emang seharusnya generasi mendatang bisa menjadi pemimpin yang luar biasa. tak seperti sekarang yang pemimpinnya penuh dengan tipu muslihat.
ReplyDelete