Sunday, 24 May 2015

WRITING IS OUR LIFE STYLE

Aku adalah aku. Kamu adalah kamu. Aku dan kamu adalah kita. Ya, kita semua. Bagaimana kalau kita bersepakat untuk menuliskan kisah yang telah kita lalui? Kisah sedih, pilu, susah, senang, bahagia bahkan bangga. Kita bisa menjadi kenangan indah di masa mendatang. Kekal abadi, meski kita telah pergi menuju illahi.
            Menulis bagaikan tali. Tali pengikat di antara kita. Tali yang mampu mengikat erat persaudaraan yang mungkin renggang. Tali pengikat erat kebahagiaan yang pernah kita alami bersama. Kisah yang mungkin terlupakan, terkenang dengan tulisan. Selain kisah kita, tulisan adalah tali pengikat ilmu bahkan perubahan antara tahu dan tidak tahu, antara lupa dan ingat.  Dengan menulis kita ingat, dengan menulis kita dibaca, dan karena menulis kita panjang usia serta dikenang meski telah berganti masa.
            Pramodya Anta Toer mengatakan bahwa, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.” Dari kata-kata seorang penulis tersebut dapat kita petik sebuah pelajaran bahwa menulis dapat membuat kita kekal abadi meski raga telah mati. Namamu akan mengalun syahdu, ilmumu akan bermanfaat selalu, jika menulis kita jadikan sarana berbagi ilmu,mengabadikan ilmu dan berbagi kisah inspiratif pembangkit jiwa-jiwa yang tertidur.
            Menulis bagaikan menuangkan air ke dalam lautan. Meski terus kau tuang tiada mungkin air itu menjadi musibah banjir. Banjir yang kini merupakan momok warga ibukota. Akan tetapi banjir tulisanmu tidak akan mewabah bak bencana melainkan mewabah manfaat untuk setiap manusia yang membacanya. Wabah inspirasi, wabah motivasi bahkan wabah semangat untuk berkompetisi. Tulisanmu adalah spiritmu menggapai kemanfaatan dari apa yang kamu peroleh di dunia ini untuk sendiri dan orang lain.
            Menulis berikan makna bahwa hidup bukan untuk menjadi manusia biasa saja. Menulis merupakan evaluasi diri. Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin. Dalam catatan buku harian, buku dimana rahasia aku, kamu dan kita semua hanya diri sendiri yang  tahu isinya secara individualistis. Kita semua tidak mau orang lain tahu isi buku harian itu. Dan hal  ini adalah bukti nyata bahwa menulis adalah sarana kita untuk mengabadikan aktivitas sedih pun senang dimana kemarin melakukan kesalahan, kemudian hari ini harus ada perbaikan. Menuangkan setiap kesedihan, kebahagiaan dalam sebuah tulisan. Itulah gaya hidup kita, writing is our life style.
Menulis bagaikan makanan sehari-hari. Dan makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna. Bagaimana dengan menulis?  Menulis pun merupakan makanan sehat bagi pikiran kita. Dimana ide dan gagasan yang melayang-layang di benak kita dapat tertuangkan dalam tulisan indah dan bermanfaat. Kadar kesehatan atau empat sehat (sehat, sehat, sehat, dan sehat) tertuang dalam rasa puas yang dirasakan penulis ketika dia mampu menuliskan apa yang ada di dalam fikirannya, dan lima sempurna atau kesempurnaan itu terletak pada tulisan yang bermanfaat bagi pembacanya.
Mengalun syahdu denting piano dalam lentik jemari pemuda berdasi karena sang pianis handal mewariskan ilmu dalam bukunya. Buku tersebut telah dibaca dan dikuasai ilmunya  oleh sang pemuda berdasi hingga ia mahir memainkan piano. Mengalir deras air mata haru pembaca maupun penonton dari film Habibie dan Ainun, karena penulis menuliskan kisah itu dalam buku yang kemudian difilmkan karena kisah cinta tersebut diadaptasi dari kisah nyata. Tertawa bahagia sang pembaca ketika membaca humor dalam buku Prie GS. Mahir, terharu, bahkan tawa didapatkan dari tulisan, tulisan yang dibaca. Semua itu karena menulis merupakan gaya hidup setiap orang dalam mewariskan ilmu, berbagi kisah inspiratif dan saran menghibur orang lain.

Jadikan tulisanmu sebagai biduk menuju bahagiamu. Tuangkan ilmumu sebagai ladang amalmu. Dan tuliskan kisah inspiratifmu sebagai kenangan hidupmu sendiri dan orang yang ada di sekitar kita. Ilmu abadi karena ada yang mewarisi. Ilmu abadi karena ada yang menuliskannya. Kisah inspiratif dan membangkitkan motivasi ada karena ada yang berkreasi. Jadi tunggu apa lagi. Make our writing to be our life style because we can usefull for other with it. 

No comments:

Post a Comment