Pagi ini, Bita sedang duduk di depan
televisi bersama mama, papa dan kak Naura. Acara televisi pagi ini bagus,
karena ada film kartun kesukaan Bita. Bita sudah mengenakan seragam merah putih
dan berkerudung putih. Sembari sarapan Bita menonton kartun hingga makannya
sangat lama karena asyik dengan kartun yang ditayangkan.
“Bita
sayang, makannnya segera dihabiskan ya. Kok lama sekali dari tadi belum
selesai? Nanti terlambat sekolah.” Kata Mama mengingatkan Bita.
“Iya,
Ma. Bita cepat selesai kok. Ini tinggal beberapa suapan terus mau minum susu.”
Kata Bita sambil melahap manu sarapannya.
Bita
pun segera membereskan piring dan gelasnya ke dapur. Kemudian mengambil tas dan
memakai sepatu. Bita berpamitan pada Mama untuk berangkat sekolah bersama kak
Naura dengan diantarkan Papa.
***
Di
gerbang sekolah Bita menjumpai Rika teman sebangkunya. Rika terlihat cantik
dengan seragam merah putih dan kerudung persegi empatnya. Sedangkan Bita lebih
memilih memakai kerudung seperti milik kak Naura, kerudung instan berwarna
putih dan nyaman untuk dipakai ke sekolah.
“Assalamu’alaikum
Rika.” Sapa Bita pada Rika.
“Wa’alaikumsalam
Bita. Baru berangkat juga ya? Ayo bersama-sama menuju kelas.” Ajak Rika sambil
mematut-matut kerudungnya.
“Siap
Rik. Omong-omong, kamu kok sudah bisa memakai kerudung persegi empat.
Dipakaikan Mama kamu ya?” Tanya Bita penasaran
“Oh
ini, iya Bit. Aku minta tolong mama untuk mengajariku memakainya. Soalnya kalau
sendiri belum bisa. Bagaimana pendapatmu tentang kerudungku?” Tanya Rika
“Bagus
Rik, kamu terlihat cantik mengenakan kerudung itu.” Kata Bita memuji temannya.
“Terima
kasih Bita. Hari ini kita ada piket, ayo bergegas ke kelas sebelum bel masuk.”
Kata Rika sambil mempercepat jalannya.
“Ah
iya, hampir saja lupa.” Bita hampir lupa hari ini adalah piketnya untuk menyapu
kelas.
***
Pukul
7.15, saatnya pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dari arah kantor Bu Anisa
berjalan menuju kelas 1B. Bita dan Rika sedang menyapu depan kelas segera
menyelesaikan tugas piketnya, dan masuk kelas.
“Assalamu’alaikum
anak-anak. Apa kabar hari ini?” Kata Bu Anisa pada kami semua.
“Alhamdulillah,
luar biasa. Baik Bu.” Jawab kami semua serentak.
“Alhamdulillah,
sudah siap belajar ya?” Tanya Bu Anisa lagi.
“Siap
bu.” Jawab Kami semangat.
Sebelum
pelajaran dimulai Bu Anisa memanggil siswa satu per satu untuk pengisian daftar
hadir hari ini. Anak-anak terlihat semangat jika yang mengajar adalah Bu Anisa.
Karena Bu Anisa dalam mengajar dengan penuh kasih sayang dan ceria, sehingga
anak-anak semangat dalam belajar.
Bu
Anisa memulai materi mengenai Birul Walidain atau berbakti pada orang
tua. Anak-anak menyimak penjelasan Bu Anisa.
Boni,
anak yang terkenal paling jahil di kelas bertanya. “Bu, kenapa kita harus
berbakti pada orang tua?”
“Pertanyaan
yang bagus Boni.” Kata Bu Anisa memuji pertanyaan Boni.
Bu
Anisa pun kembali memberikan pertanyan pada kami. “Anak-anak siapa yang bisa
membantu menjawab pertanyaan Boni?” Bu Anisa memberikan kesempatan bagi kami
untuk turut aktif menjawab pertanyaan Boni.
Bita
yang duduk di bangku depan merenung. Bita menyayangi Mama karena dbelikan
kerudung seperti milik kak Naura. Kemudia Bita pun mengangkat tangannya.
“Ya,
Bita silakan menjawab.” Kata Bu Anisa mempersilakan Bita untuk menjawab.
“Kita
harus menghormati orang tua karena segala kebutuhan kita dibelikan oleh kedua
orang tua kita. Seperti waktu Bita ingin punya kerudung seperti milik kak
Naura, lalu Mama membelikan apa yang Bita inginkan.” Kata Bita bercerita
tentang kerudung yang dibelikan Mama.
“Bagus,
Bita. Jadi kerudungnnya dibelikan Mama ya. Bita sudah mengucapkan terima kasih
sama Mama?” Tanya bu Guru.
“Sudah
bu. Bita sayang sekali sama Mama Bita”. Kata Bita bangga.
“Alhamdulillah.
Jadi dari jawaban Bita tadi, dapat kita ambil kesimpulannya bahwa kedua orang
tualah yang mencukupi kebutuhan kita. Ibu melahirkan kita ke dunia sedangkan
Ayah mencari uang untuk kebutuhan kita sehari-hari. Betapa besar kasih sayang
mereka pada kita. Dan kita pun wajib untuk berbakti pada mereka.” Kata Bu
Anisa.
***
Sepulang
sekolah, Bita berlari menuju Mama yang sedang memasak di dapur. Mama yang
sedang memasak terkagetkan oleh kedatangan Bita. Bita memeluk Mama dengan erat.
“Terima
kasih ya Ma, sudah menyayangi Bita selama ini. Membelikan kerudung Bita, menyiapkan
sarapan dan kebutuhan Bita. Bita sayang Mama.” Bita memeluk Mama dan mencium
Mama.
“Ada
apa ini anak Mama, kok belum ucap salam sudah memeluk Mama dan mengucapkan
terima kasih?” Kata Mama.
“Bita
ingin berbakti sama Mama dan Papa seperti yang diajarkan Bu Anisa di sekolah
tadi.” Kata Bita
“Wah,
anak Mama pintar. Sama-sama ya sayang. Mama sayang Bita juga. Jadilah anak yang
sholeha dan berbakti pada Mama sama Papa, InsyaAllah Allah juga akan
menyayangimu sayang.” Kata Mama terharu.
“Iya
Ma, Bita janji. Bita sayang Mama. Terima kasih kerudung barunya juga ya Ma.”
Bita pun memeluk Mamanya dan berjanji untuk menyanyangi kedua orang tuanya.
* * *
No comments:
Post a Comment