Hari itu, Jumat 20 Maret 2015. Aku sudah sibuk mematut-matut diri di depan cermin yang terpampang cantik di kamarku. Cermin dengan hiasan kerang di pinggir-pinggirnya, terlihat klasik tapi dialah yang ajarkan aku untuk berani menatap dunia dan katakan padaku. "Kamu cantik."
Di cermin yang sama aku berkaca, bila kelak aku telah sampai di sana. Suatu tempat dimana aku menyanding seseorang dengan kebaya pengantin, aku membersamainya dalam bahagia, dan harap sakinah bersamanya. Aku tersenyum sendiri. "Saatnya berangkat!" Aku buru-buru meratakan sedikit bedak ke mukaku dan berangkat.
Hari ini so special pikirku, matahari bersinar cerah, burung-burung berkicau merdu dan awan mendung pun jauh-jauh dari birunya langit. Aku mulai mengambil kuda merah putih hitam di rumah simbah, mulai memacunya menuju warung Bu Siti.
Bu Siti nampak sibuk dengan pelangganya. "Bu beli minumnya kuda merah putih hitam." Kataku pada Bu Siti. Menunggu Bu Siti memberikan minum pada kudaku, aku melihat jalan sekeliling Pemda. "Wah hari ini benar-benar istimewa." Batinku dalam hati.Aku pun teringat, hp nyit-nyitku tertinggal di rumah, "OMG !" Aku pun pulang lagi.
Dengan sedikit ngebut memacu kuda merah, putih, hitam aku segera mengambil si nyit-nyit dan melanjutkan perjalananku ke madrasah tercinta. Jalanan sudah ramai dengan pengendara kuda-kuda mesin yang lain. Tampak olehku seorang ibu mengenakan kebaya berwarna coklat, sedang mengendarai kuda hitamnya di jalanan dekat pasar pagi. Yogyakarta memang istimewa, aku jadi tak sabar ingin sampai sekolah meskipun rada terlambat. :D
Aku pun sampai di perempatan tugu Serangrejo, seorang bapak mengenakan sorjan dan blangkon mengendarai kudanya, nampaknya hari ini hari bebas berkendara tanpa helmet. Helmet pun sudah tergantikan oleh blangkon. "Istimewa Pak", pekikku dalam hati.
Sampai di MI Muhammadiyah Serangrejo, madrasah tercinta, dimana aku banyak belajar mengenai administrasi di lembaga pendidikan. Bapak Ibu Guru sudah siap dengan pakaian adat jawa khas Yogyakarta, sesuai dengan intruksi Sultan Hamengku Buwono ke X, semua pegawai di Daerah Istimewa Yogyakarta harus mengenakan pakaian adat Jawa dengan motif khas Yogyakarta.
"Maaf Pak, Bu, terlambat." Kataku pada beliau. Persiapan foto bersama pun dimulai. Ibu-ibu guru dari TK ABA Serangrejo tak mau ketinggalan. Semua berfoto bersama untuk mengenang dan mengistimewakan hari berdirinya Nagari Ngyogyakarta. Jogja Memang Istimewa.
No comments:
Post a Comment